
Sabtu, 13 September 2014
SEJARAH KARTU KUNING DAN KARTU MERAH
SEJARAH KARTU KUNING DAN KARTU MERAH
Apakah penggunaan kartu merah dan kuning sudah dikenal begitu sepak bola modern muncul ? Jawabannya tidak. Kartu merah dan kuning baru diperkenalkan di Piala Dunia 1970.
Namun, inspirasinya muncul pada Piala Dunia 1966. Pada perempat final antara tuan rumah Inggris lawan Argentina. Wasit yang memimpin pertandingan itu berasal dari Jerman, yakni Rudolf Kreitlein.
Karena melakukan pelanggaran keras, kapten Argentina, Antonio Rattin, dikeluarkan oleh Kreitlein. Namun, Rattin tak paham apa maksud wasit asal Jerman itu. Dia pun tak segera meninggalkan lapangan.
Wasit Inggris yang ikut bertugas di pertandingan itu, Kn Aston, kemudian masuk ke lapangan. Dengan sedikit modal bahasa Spanyol, dia merayu Rattin untuk meninggalkan lapangan. Sebab, wasit yang memimpin pertandingan, Rudolf Kreitlein, memutuskan begitu. Karena hanya tahu bahasa Jerman dan Inggris, ia kesulitan menjelaskan keputusannya kepada Rattin.
Karena kasus ini, Ken Aston kemudian berpikir. Harus ada komunikasi universal yang bisa langsung diketahui semua orang, ketika wasit memberi peringatan kepada pemain atau mengeluarkannya dari lapangan. Sehingga, wasit tanpa harus membuat penjelasan dengan bahasa yang mungkin tak diketahui pemain.
Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan. Melihat traffic light (lampu merah), dia kemudian mendapatkan ide. Kemudian dia mengusulkan agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning untuk memberi peringatan keras atau sanksi ringan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Sedangkan kartu merah untuk sanksi berat dan pemain yang melakukan pelanggaran berat itu harus keluar dari lapangan.
Ide itu diterima FIFA. Pada Piala Dunia 1970, kartu kuning dan merah untuk pertama kalinya digunakan. Ironisnya, sepanjang Piala Dunia 1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu merah. Hanya kartu kuning yang sempat dilayangkan. Sehingga, kartu merah tak bisa “pamer diri” di Piala Dunia 1970.
Meski ide itu datang dari wasit Inggris, namun negeri itu tak serta-merta menerapkannya di kompetisi mereka. Kartu merah dan kuning baru digunakan di kompetisi sepak bola Inggris pada 1976. Karena kemudian wasit terlalu mudah mengeluarkan kartu dan diprotes banyak pemain, maka penggunaannya sempat dihentikan pada 1981 dan 1987.
Yang menarik, ide ini diadopsi cabang olahraga hoki. Bahkan, di cabang ini menggunakan tiga warna kartu, seperti traffic light: hijau, kuning, dan merah. Hijau untuk peringatan, kuning untuk mengeluarkan pemain sementara waktu, dan merah untuk mengusir pemain secara permanen.

START JONGKOK
START JONGKOK
Start adalah suatu persiapan awal seseorang pelari akan malakukan gerakan berlari. Untuk nomor lari jarak pendek start yang digunakan adlah start jongkok (crouch start) sedangkan untuk jarak menengah dan jauh menggunakan start berdiri (standing start).
Tujuan utama start dalam lari jarak pendek, lari estafet/sambung, dan lomba lari gawang adlah untuk mengoptimalisasikan pola lari percepatan. Si pelari harus dapat mengatasi kelembaman/inertia dengan menerapkan daya maksimum terhadap start block sesegera mungkin setelah tembakan pistol start atau aba-aba dari starter dan bergerak ke dalam suatu posisi optimum untuk tahap lari percepatan.
Suatu start yang baik ditandai dengan sifat-sifat berikut ini :
1. konsentrasi penuh dan menghilangkan semua gangguan dari luar saat dalam posisi aba-aba Bersediaaa
2. menyesuaikan sikap yang sesuai pada posisi aba-aba Siaaap
3. suatu dorongan eksplosif oleh kedua kaki terhadap tumpuan pada start block dalam suatu sudut yang optimal.
Start Jongkok di bedakan menjadi 3,yaitu :
1. Start Pendek (short start )
cara melakukan start pendek :
a. Lutut kaki belakang diletakan di depan ujung kaki depan
b. Jarak ujung kaki depan dengan ujung kaki belakang kurang lebih 27 cm
c. Jarak ujung kaki depan dengan tangan kurang lebih 40 cm
2. Start Menengah ( medium start )
Cara melakukan start pendek :
a. Lutut kaki belakang diletakan sejajar dengan mata kaki
b. Jarak ujung kaki depan dengan ujung kaki belakang kurang lebih 30 cm
c. Jarak ujung kaki depan dengan tangan kurang lebih 20 cm
3. Start Panjang ( long start )
cara melakukan start pendek :
a. Lutut kaki belakang diletakan di belakang tumit kaki depan
b. Jarak ujung kaki depan dengan ujung kaki belakang kurang lebih 42 cm
c. Jarak ujung kaki depan dengan tangan kurang lebih 20 cm
ABA - ABA START
1. Atlit/Pelari siap
2. Bersedia
3. Siaap
4. Ya atau letusan pistol
RINCIAN GERAK MEDIUM START
1. Aba - aba " Atlit siap"
Pelari / atlit menempatkan diri satu langkah di belakang garis start sesuai dengan lintasan masing-masing
2. Aba - aba " BERSEDIA"
a) Langkahkan salah satu kaki ke depan tepat di belakang garis start,bersamaan dengan mengangkat kedua tangan ke atas untuk menambah kosentrasi dengan mengambil nafas dalam - dalam
b) Letakan lutut kaki belakang sejajar dengan mata kaki
c) letakan telapak kedua tangan sejajar / segaris dengan ujung kaki depan dengan sentuhan pada lapangan ibu jari dan telunjuk membentuk huruf L dengan telapak tangan menghadap belakang.
d) Pandangan ke depan
3. Aba – aba “SIAAP”
a) Angkat pinggul/pantat hingga lebih tinggi dari kepala
b) Kaki belakang tidak boleh sampai lurus ,siap melakukan lompatan langkah awal .
c) Tangan tetap pada posisi semula /aba – aba “bersedia”
d) Pandangan rileks mengikuti arah pandangan saat pinggul di angkat
4. Aba – aba “YAAK ” atau “letusan pistol”
Tolakan kaki tumpu / kaki belakang jauh ke depan,ikuti dengan langkah berikutnya
Langganan:
Postingan (Atom)