Rabu, 29 Desember 2010
Bravo, Suporter Indonesia !
Terima Kasih, Suporter!
Suporter Indonesia semakin dewasa dalam menyikapi hasil yang diraih timnas.
Air mata boleh saja meleleh saat menyaksikan tim nasional Indonesia tak mampu menjadi juara AFF Suzuki Cup 2010. Tapi ada satu hal yang patut dibanggakan. Bukan PSSI, tentu. Namun acungan dua jempol itu patut diberikan kepada pemain ke-12 kita, suporter!
Ketidakmampuan skuad Merah Putih mengangkat tropi AFF ternyata tak membuat mereka meluapkan segala kekecewaannya. Sinyalemen akan adanya rusuh tidak terbukti. Para suporter ternyata masih tetap bisa berjalan dengan kepala tegak ketika meninggalkan tempat pertandingan di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (29/12) malam.
Sportifitas suporter kian dipertegas ketika mereka memberi dukungan kepada timnas di final leg kedua melawan Malaysia. Meski ada yang memainkan laser, toh perilaku mereka tidak terlalu berlebihan. Setidaknya jika pembanding itu disandingkan dengan suporter Malaysia yang sempat membuat laga final leg pertama harus dihentikan sementara.
Dengan sikap legowo menerima kekalahan dan selalu setia memberi dukungan, suporter secara langsung telah memberi pembelajaran besar kepada para pemimpin negeri ini. Tak alpa tentunya, para pengurus induk organisasi sepakbola negeri ini, PSSI.
Para suporter bukanlah segerombolan anak manusia yang suka mengobral janji dan gemar memainkan kata-kata manis. Tapi mereka memberi bukti. Bukti itu ditunjukkan langsung di depan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI.
Secara psikologis, suporter meluapkan amarahnya mungkin bisa dimahfumi -- jika itu memang menjadi kenyataan. Betapa tidak, untuk datang ke stadion mental mereka sudah dipermainkan gara-gara urusan tiket yang tak becus. Bukan jadi kisah melankolis lagi jika banyak suporter kita harus rela mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan tiket.
Perjuangan mereka juga sempat diuji setelah memperoleh voucher. Voucher ini merupakan tahap awal sebelum memperoleh tiket masuk. Cukup banyak para suporter yang sudah memperoleh voucher ternyata harus gigit jari. Soalnya, tak sedikit voucher-voucher itu yang dianggap tidak sah oleh panitia lokal.
Tapi ada lagi yang lebih miris. Tiket yang sudah ditangan ternyata tak bisa dimanfaatkan. Effendi, suporter asal Meruya, Jakarta, adalah contohnya. Karyawan konsultan properti ini harus merelakan tiket VIP Timur. Ia membelinya seharga Rp500 ribu. Namun tiket itu hanya menjadi lembaran yang mungkin akan dikenangnya kelak.
"Saya tak bisa menonton di dalam," keluhnya. "Tiket saya yang seharusnya memiliki nomor bangku, ternyata tidak ada gunanya. Ya sudah, saya hanya menonton saja layar lebar yang ada di luar stadion."
Tapi, seperti puluhan ribu suporter yang datang ke Senayan. Effendi tetap bisa tersenyum. Tak ada amarah yang musti ia luapkan. Effendi bersama puluhan ribu suporter lainnya selalu bisa berbesar hati untuk memberi dukungan yang tulus kepada timnas.
Mereka mendukung tanpa ada maksud. Bahkan, mereka tak pernah terbetik untuk memolitisasi dukungan yang sudah mereka berikan kepada timnas. Apalagi, berniat mencari untung finansial dan popularitas dari euforia timnas. Justru, lembaran rupiah secara ikhlas diberikan para suporter demi memberi semangat Firman Utina dkk.
Loyalitas tiada tara itu juga dipertajam dengan kian dewasanya sikap para suporter nasional. Skuad Garuda boleh saja menyerah dari pasukan Harimau Malaya di dalam lapangan. Tetapi di pinggir lapangan, para suporter Merah Putih telah mampu menunjukkan sportifitas mereka yang sebenarnya.
Usai hiruk-pikuk meredup, ketika stadion mulai lengang dari jejalan penonton yang hendak pulang, pekik Indonesia ternyata masih tetap saja terdengar sayup. Lalu, tersisa pula satu pertanyaan yang tak pernah henti terngiang.
Kapankah pekik lantang dari hati bersih pemain ke-12 itu bisa benar-benar mengusik hati para pengurus sepakbola negeri ini untuk segera berbenah diri? Ah, suporter memang selalu memberi bukti untuk mendukung timnas tanpa ada membawa beragam misi dan kepentingan. Sedangkan yang lain, entahlah? Terima kasih, suporter!
Suporter Indonesia semakin dewasa dalam menyikapi hasil yang diraih timnas.
Air mata boleh saja meleleh saat menyaksikan tim nasional Indonesia tak mampu menjadi juara AFF Suzuki Cup 2010. Tapi ada satu hal yang patut dibanggakan. Bukan PSSI, tentu. Namun acungan dua jempol itu patut diberikan kepada pemain ke-12 kita, suporter!
Ketidakmampuan skuad Merah Putih mengangkat tropi AFF ternyata tak membuat mereka meluapkan segala kekecewaannya. Sinyalemen akan adanya rusuh tidak terbukti. Para suporter ternyata masih tetap bisa berjalan dengan kepala tegak ketika meninggalkan tempat pertandingan di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (29/12) malam.
Sportifitas suporter kian dipertegas ketika mereka memberi dukungan kepada timnas di final leg kedua melawan Malaysia. Meski ada yang memainkan laser, toh perilaku mereka tidak terlalu berlebihan. Setidaknya jika pembanding itu disandingkan dengan suporter Malaysia yang sempat membuat laga final leg pertama harus dihentikan sementara.
Dengan sikap legowo menerima kekalahan dan selalu setia memberi dukungan, suporter secara langsung telah memberi pembelajaran besar kepada para pemimpin negeri ini. Tak alpa tentunya, para pengurus induk organisasi sepakbola negeri ini, PSSI.
Para suporter bukanlah segerombolan anak manusia yang suka mengobral janji dan gemar memainkan kata-kata manis. Tapi mereka memberi bukti. Bukti itu ditunjukkan langsung di depan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI.
Secara psikologis, suporter meluapkan amarahnya mungkin bisa dimahfumi -- jika itu memang menjadi kenyataan. Betapa tidak, untuk datang ke stadion mental mereka sudah dipermainkan gara-gara urusan tiket yang tak becus. Bukan jadi kisah melankolis lagi jika banyak suporter kita harus rela mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan tiket.
Perjuangan mereka juga sempat diuji setelah memperoleh voucher. Voucher ini merupakan tahap awal sebelum memperoleh tiket masuk. Cukup banyak para suporter yang sudah memperoleh voucher ternyata harus gigit jari. Soalnya, tak sedikit voucher-voucher itu yang dianggap tidak sah oleh panitia lokal.
Tapi ada lagi yang lebih miris. Tiket yang sudah ditangan ternyata tak bisa dimanfaatkan. Effendi, suporter asal Meruya, Jakarta, adalah contohnya. Karyawan konsultan properti ini harus merelakan tiket VIP Timur. Ia membelinya seharga Rp500 ribu. Namun tiket itu hanya menjadi lembaran yang mungkin akan dikenangnya kelak.
"Saya tak bisa menonton di dalam," keluhnya. "Tiket saya yang seharusnya memiliki nomor bangku, ternyata tidak ada gunanya. Ya sudah, saya hanya menonton saja layar lebar yang ada di luar stadion."
Tapi, seperti puluhan ribu suporter yang datang ke Senayan. Effendi tetap bisa tersenyum. Tak ada amarah yang musti ia luapkan. Effendi bersama puluhan ribu suporter lainnya selalu bisa berbesar hati untuk memberi dukungan yang tulus kepada timnas.
Mereka mendukung tanpa ada maksud. Bahkan, mereka tak pernah terbetik untuk memolitisasi dukungan yang sudah mereka berikan kepada timnas. Apalagi, berniat mencari untung finansial dan popularitas dari euforia timnas. Justru, lembaran rupiah secara ikhlas diberikan para suporter demi memberi semangat Firman Utina dkk.
Loyalitas tiada tara itu juga dipertajam dengan kian dewasanya sikap para suporter nasional. Skuad Garuda boleh saja menyerah dari pasukan Harimau Malaya di dalam lapangan. Tetapi di pinggir lapangan, para suporter Merah Putih telah mampu menunjukkan sportifitas mereka yang sebenarnya.
Usai hiruk-pikuk meredup, ketika stadion mulai lengang dari jejalan penonton yang hendak pulang, pekik Indonesia ternyata masih tetap saja terdengar sayup. Lalu, tersisa pula satu pertanyaan yang tak pernah henti terngiang.
Kapankah pekik lantang dari hati bersih pemain ke-12 itu bisa benar-benar mengusik hati para pengurus sepakbola negeri ini untuk segera berbenah diri? Ah, suporter memang selalu memberi bukti untuk mendukung timnas tanpa ada membawa beragam misi dan kepentingan. Sedangkan yang lain, entahlah? Terima kasih, suporter!
Bojonegoro Mundur dari ISL
Persibo Resmi Mundur Dari Superliga
Setelah lama berada di tangan manajer Persibo Bojonegoro, akhirnya surat pengunduran diri resmi dikirim.
699 Share
Mochamad Irfan & Muhammad Hamzah - Persibo Bojonegoro (GOAL.com/Muhammad AQ)
Galeri Foto
Perbesar
Mochamad Irfan & Muhammad Hamzah - Persibo Bojonegoro (GOAL.com/Muhammad AQ)
Terkait
Tim
* Persibo
Keputusan Persibo Bojonegoro untuk mundur dari Superliga Indonesia 2010/11 akhirnya menjadi kenyataan. Jika sebelumnya hanya sebatas wacana saja, kali ini manajemen telah mengirim surat ke PSSI. Inti surat bernomor No. 290/Persibo/XII/2010 yang dikirim ke PT Liga Indonesia tersebut adalah pengunduran secara resmi Laskar Angling Dharma.
Alasan utamanya adalah masalah pendanaan yang melilit Persibo Bojonegoro. Padahal, dalam aturan PT Liga Indonesia, jika klub yang mengikuti kompetisi harus sudah berbadan usaha atau menjadi PT dan secara otomatis Persibo tidak bisa mendapatkan dana dari Pemkab Bojonegoro lagi.
“Memang benar, surat pengunduran diri di Superliga sudah kami buat dan telah dikirim," terang manajer Persibo, Taufik Risnendar.
Dijelaskan, jika mulai Bulan November 2010 lalu manajemen sudah tidak bisa lagi membiayai gaji pemain dan kebutuhan klub yang cukup besar.
"Rata-rata minimal Rp900 juta/bulan pengeluaran yang harus kami keluarkan," jelasnya.
Yang jelas, menurut Taufiq, jika ada denda tidak bisa terbayar, maka pemain tersebut secara otomatis tidak bisa dimainkan.
"Kami sudah kebingungan menjalankan klub, padahal beberapa pihak juga telah kami tawari untuk ikut pengelolaan, tetapi semuanya enggan," kata Taufiq.
Dengan kondisi tersebut dan dukungan sejumlah pihak, termasuk Bupati Bojonegoro Suyoto akhirnya LPI menjadi pelabuhan.
"Manajemen juga mencari permainan yang kompetitif dan fair, sehingga di LPI harapan itu diserahkan," lanjutnya.
Setelah lama berada di tangan manajer Persibo Bojonegoro, akhirnya surat pengunduran diri resmi dikirim.
699 Share
Mochamad Irfan & Muhammad Hamzah - Persibo Bojonegoro (GOAL.com/Muhammad AQ)
Galeri Foto
Perbesar
Mochamad Irfan & Muhammad Hamzah - Persibo Bojonegoro (GOAL.com/Muhammad AQ)
Terkait
Tim
* Persibo
Keputusan Persibo Bojonegoro untuk mundur dari Superliga Indonesia 2010/11 akhirnya menjadi kenyataan. Jika sebelumnya hanya sebatas wacana saja, kali ini manajemen telah mengirim surat ke PSSI. Inti surat bernomor No. 290/Persibo/XII/2010 yang dikirim ke PT Liga Indonesia tersebut adalah pengunduran secara resmi Laskar Angling Dharma.
Alasan utamanya adalah masalah pendanaan yang melilit Persibo Bojonegoro. Padahal, dalam aturan PT Liga Indonesia, jika klub yang mengikuti kompetisi harus sudah berbadan usaha atau menjadi PT dan secara otomatis Persibo tidak bisa mendapatkan dana dari Pemkab Bojonegoro lagi.
“Memang benar, surat pengunduran diri di Superliga sudah kami buat dan telah dikirim," terang manajer Persibo, Taufik Risnendar.
Dijelaskan, jika mulai Bulan November 2010 lalu manajemen sudah tidak bisa lagi membiayai gaji pemain dan kebutuhan klub yang cukup besar.
"Rata-rata minimal Rp900 juta/bulan pengeluaran yang harus kami keluarkan," jelasnya.
Yang jelas, menurut Taufiq, jika ada denda tidak bisa terbayar, maka pemain tersebut secara otomatis tidak bisa dimainkan.
"Kami sudah kebingungan menjalankan klub, padahal beberapa pihak juga telah kami tawari untuk ikut pengelolaan, tetapi semuanya enggan," kata Taufiq.
Dengan kondisi tersebut dan dukungan sejumlah pihak, termasuk Bupati Bojonegoro Suyoto akhirnya LPI menjadi pelabuhan.
"Manajemen juga mencari permainan yang kompetitif dan fair, sehingga di LPI harapan itu diserahkan," lanjutnya.
Malaysia Juara Baru AFF 2010
Malaysia Juara Baru AFF
Kemenangan 2-1 yang diraih Indonesia atas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu [29/12] malam, tidak cukup untuk mengantarkan tim Garuda mengangkat trophi AFF Suzuki Cup 2010.
Hasil itu membuat Malaysia unggul agregat 4-2, karena pada leg pertama di Stadion Nasional Bukit Jalil memetik kemenangan 3-0. Keberhasil itu merupakan sukses pertama Malaysia di turnamen sepakbola ASEAN dua tahunan tersebut, meskipun kalah dari Indonesia dua kali. Malaysia juga mendapat satu gelar tambahan dengan tampilnya Mohd Safee Sali menjadi topskor dengan torehan lima gol.
Di lain sisi, kemenangan atas Malaysia ini semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai jago kandang. Dari enam pertandingan yang dijalani, tim Merah Putih belum pernah sekalipun menelan kekalahan.
Tampil di hadapan sekitar 80 ribu pendukungnya, Indonesia langsung tampil agresif untuk menekan pertahanan Malaysia. Sedangkan tim Negeri Jiran yang sudah mengantungi keunggulan tiga gol lebih cenderung bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.
Indonesia mendapatkan peluang emas untuk unggul lebih dulu setelah mendapat hadiah penalti atas pelanggaran handsball yang dilakukan Mohd Sabre pada menit ke-19. Firman Utina yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan Firman yang lemah dengan mudah diantisipasi Khairul Fahmi Che Mat.
Malaysia pun memberikan respon dua menit kemudian. Melalui serangan balik cepat, Malaysia berhasil mendapatkan peluang. Namun tendangan Mohamad Ashari mampu diblok kiper Markus Haris Maulana.
Setelah terkejut dengan serangan balik cepat, tim Garuda memberikan reaksi melakukan tekanan hebat ke pertahanan Malaysia. Di menit ke-25, sundulan Cristian Gonzales menyambut umpan Ridwan masih melebar dari gawang. Empat menit kemudian, umpan Ridwan kepada El Loco masih dapat dipotong Khairul Fahmi.
Selepas itu, praktis Indonesia lebih mendominasi permainan. Sejumlah peluang emas pun didapat untuk unggul lebih dulu melalui El Loco dan Arif Suyono, tapi tak satu pun membuahkan gol. Hingga babak pertama usai, skor imbang tanpa gol tetap bertahan.
Di babak kedua, Indonesia tetap tidak mengendurkan serangan ke pertahanan Malaysia. Tim Harimau Malaya pun semakin memperkokoh tembok belakangnya sambil sesekali melakukan serangan balik cepat. Malaysia hanya menempatkan Mohd Safee Sali sendirian di barisan belakang Indonesia.
Taktik ini membuahkan hasil. Lemahnya barisan belakang Indonesia dalam mengantisipasi serangan balik harus dibayar mahal pada menit ke-54. Berawal umpan jauh dari lini belakang, Safee Sali dengan mudah mengontrol bola, dan melewati dua pemain belakang, sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang Markus.
Tertinggal satu gol, mental pemain Indonesia turun drastis. Permainan agresif yang diperlihatkan di babak pertama tidak tampak di paruh kedua. Serangan yang dibangun dengan mudah dipatahkan barisan belakang Malaysia.
Setelah bermain tanpa arah, Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui M Nasuha pada menit ke-73. Berawal dari penetrasi Ahmad Bustomi. Gelandang Arema Indonesia ini melepaskan tendangan. Tapi tendangan Bustomi diblok Khairul Fahmi. Bola muntah lalu disambar Nasuha.
Malaysia mulai memberikan perlawanan untuk mengimbangi permainan agresif Indonesia. Malaysia nyaris unggul lagi pada menit ke-81. Tapi sundulan Norsahrul Idlan Talaha masih dapat ditepis Markus.
Indonesia berbalik unggul pada menit ke-87 melalui tendangan M Ridwan yang sempat membentur pemain belakang Malaysia. Tendangan bebas Bambang Pamungkas menjelang laga usai nyaris memperbesar keunggulan. Namun Khairul Fahmi sigap menghadang bola.
Walau berusaha memperbesar keunggulan, Indonesia tetap tidak mampu menambah pundi-pundi gol. Skor 2-1 tetap bertahan hingga pertandingan berakhir. Malaysia pun tampil sebagai juara baru di wilayah ASEAN dengan merebut AFF Suzuki Cup 2010
Kemenangan 2-1 yang diraih Indonesia atas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu [29/12] malam, tidak cukup untuk mengantarkan tim Garuda mengangkat trophi AFF Suzuki Cup 2010.
Hasil itu membuat Malaysia unggul agregat 4-2, karena pada leg pertama di Stadion Nasional Bukit Jalil memetik kemenangan 3-0. Keberhasil itu merupakan sukses pertama Malaysia di turnamen sepakbola ASEAN dua tahunan tersebut, meskipun kalah dari Indonesia dua kali. Malaysia juga mendapat satu gelar tambahan dengan tampilnya Mohd Safee Sali menjadi topskor dengan torehan lima gol.
Di lain sisi, kemenangan atas Malaysia ini semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai jago kandang. Dari enam pertandingan yang dijalani, tim Merah Putih belum pernah sekalipun menelan kekalahan.
Tampil di hadapan sekitar 80 ribu pendukungnya, Indonesia langsung tampil agresif untuk menekan pertahanan Malaysia. Sedangkan tim Negeri Jiran yang sudah mengantungi keunggulan tiga gol lebih cenderung bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.
Indonesia mendapatkan peluang emas untuk unggul lebih dulu setelah mendapat hadiah penalti atas pelanggaran handsball yang dilakukan Mohd Sabre pada menit ke-19. Firman Utina yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan Firman yang lemah dengan mudah diantisipasi Khairul Fahmi Che Mat.
Malaysia pun memberikan respon dua menit kemudian. Melalui serangan balik cepat, Malaysia berhasil mendapatkan peluang. Namun tendangan Mohamad Ashari mampu diblok kiper Markus Haris Maulana.
Setelah terkejut dengan serangan balik cepat, tim Garuda memberikan reaksi melakukan tekanan hebat ke pertahanan Malaysia. Di menit ke-25, sundulan Cristian Gonzales menyambut umpan Ridwan masih melebar dari gawang. Empat menit kemudian, umpan Ridwan kepada El Loco masih dapat dipotong Khairul Fahmi.
Selepas itu, praktis Indonesia lebih mendominasi permainan. Sejumlah peluang emas pun didapat untuk unggul lebih dulu melalui El Loco dan Arif Suyono, tapi tak satu pun membuahkan gol. Hingga babak pertama usai, skor imbang tanpa gol tetap bertahan.
Di babak kedua, Indonesia tetap tidak mengendurkan serangan ke pertahanan Malaysia. Tim Harimau Malaya pun semakin memperkokoh tembok belakangnya sambil sesekali melakukan serangan balik cepat. Malaysia hanya menempatkan Mohd Safee Sali sendirian di barisan belakang Indonesia.
Taktik ini membuahkan hasil. Lemahnya barisan belakang Indonesia dalam mengantisipasi serangan balik harus dibayar mahal pada menit ke-54. Berawal umpan jauh dari lini belakang, Safee Sali dengan mudah mengontrol bola, dan melewati dua pemain belakang, sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang Markus.
Tertinggal satu gol, mental pemain Indonesia turun drastis. Permainan agresif yang diperlihatkan di babak pertama tidak tampak di paruh kedua. Serangan yang dibangun dengan mudah dipatahkan barisan belakang Malaysia.
Setelah bermain tanpa arah, Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui M Nasuha pada menit ke-73. Berawal dari penetrasi Ahmad Bustomi. Gelandang Arema Indonesia ini melepaskan tendangan. Tapi tendangan Bustomi diblok Khairul Fahmi. Bola muntah lalu disambar Nasuha.
Malaysia mulai memberikan perlawanan untuk mengimbangi permainan agresif Indonesia. Malaysia nyaris unggul lagi pada menit ke-81. Tapi sundulan Norsahrul Idlan Talaha masih dapat ditepis Markus.
Indonesia berbalik unggul pada menit ke-87 melalui tendangan M Ridwan yang sempat membentur pemain belakang Malaysia. Tendangan bebas Bambang Pamungkas menjelang laga usai nyaris memperbesar keunggulan. Namun Khairul Fahmi sigap menghadang bola.
Walau berusaha memperbesar keunggulan, Indonesia tetap tidak mampu menambah pundi-pundi gol. Skor 2-1 tetap bertahan hingga pertandingan berakhir. Malaysia pun tampil sebagai juara baru di wilayah ASEAN dengan merebut AFF Suzuki Cup 2010
Sabtu, 11 Desember 2010
Hakikat Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pengertian pendidikan jasmani dan olahraga secara konseptual terdapat perbedaan, namun demikian para praktisi pendidikan (dosen dan guru pendidikan jasmani) masih belum ada kesamaan pandang dalam melihat kedua hal tersebut. Untuk lebih memahami perbedaan dan persamaan konsep pendidikan jasmani dan olahraga perlu terlebih dahulu memahami konsepsi dasar & play, games, contests, transports. Kegiatan pendidikan jasmani lebih luas dibandingkan kegiatan olahraga, meliputi: play, games, contest, dan sports serta aktivitas lain yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia secara keseluruhan.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai pengertian pendidikan jasmani dan olahraga yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila berbeda hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga sangat berbeda dalam hal konsep, prinsip dan prosedur yang dilakukannya.
Perkembangan Istilah Pendidikan Jasmani
Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah sampai sekarang, yaitu: gerak badan (1945-1950), pendidikan jasmani (1950-1961), olahraga (1961-1966), olahraga pendidikan (1967-1977), pendidikan keolahragaan (1978-...) (Soebroto, 1978). Demikian pula nama lembaga pendidikan yang mempersiapkan profesi bidang keolahragaan. Pada pendidikan menengah yang pernah digunakan, yaitu: Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD), Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA), Sekolah Guru Olahraga (SCO). Sedangkan pada pendidikan tinggi nama-nama yang pernah digunakan yaitu Akademi Pendidikan Jasmani (APD), Kursus BI dan BII Pendidikan Jasmani, Jurusan Pendidikan Jasmani pada Fakultas di beberapa universitas, Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Keolahragaan (FKIK) dan Fakultas Pendidikan; Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Istilah terakhir yang digunakan berdasarkan SK Mendikbud No.0413/U/1987 dalam kurikulum tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah yaitu Pendidikan Jasmani.
Istilah lain yang sering dipakai dalam studi pendidikan jasmani meliputi: pendidikan gerak (movement education), ilmu gerak (kinesiology), pendidikan olahraga (sport education), pendidikan jasmani (physical education), olahraga (sport), ilmu- ilmu fisik terapan (applied physical sciences), pendidikan motorik (motor education) serta pendidikan jasmani dan olahraga (physical education and sport)(Bucher, 1983), ilmu keolahragaan (sport sciences) (Haag, 1975; Nixon dalam Vendien, 1985), kinantropologi (Benneth, 1983X).
Ketetapan MPR RI No.H/MPR/1978, TAP No. II/MPR/1983 dan TAP No. II/MPR/1988 dalam Garis-garis Besar Haluan Negara menggunakan istilah pendidikan jasmani dan olahraga secara terpisah. Perkembangan lebih lanjut dalam TAP No.II/MPR/1993 istilah pendidikan jasmani tidak ada, yang ada hanya istilah olahraga, sedangkan pendidikan jasmani muncul dalam Undang-undang Nomor 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 39, ayat 3 butir k, menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran dan isi kurikulum bagi pendidikan dasar. Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No.0013/MENPORA/84 tanggal 1 Juni 1984 tentang "Pola Dasar Pembangunan Olahraga" memberikan pengertian keolahragaan, olah raga dan pendidikan jasmani secara berbeda. Keolahragaan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang merupakan satu pengertian yang sama ruang lingkupnya dengan physical education and sport seperti yang dinyatakan dalam International Charter of Physical Education and Sport dari UNESCO. Dalam undang-undang R.I No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, istilah yang dipakai untuk olahraga di sekolah adalah olahraga pendidikan.
Berdasarkan perkembangan istilah yang pernah digunakan untuk kegiatan olahraga di sekolah, istilah pendidikan jasmani dan olahraga merupakan pengertian yang dapat ditelusuri sumber kepustakaannya. Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari bahasa Inggris physical education, sedangkan olahraga berasal dari kata sport. Berdasarkan dokumen resmi yang ada, istilah pendidikan jasmani digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan olahraga untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui berbagai pertandingan dan perlombaan. Untuk dapat membedakan pengertian pendidikan jasmani dan olahraga, pembahasan berikut akan melihat hubungan antara bermain, olahraga dan pendidikan jasmani. Karena dalam pengertian pendidikan jasmani mengandung unsur bermain dan juga olahraga.
Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani (atau Pendidikan Olahraga) ialah bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik, mental, emosi dan sosial melalui aktifitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya (Bucher, 1983). Dengan demikian maka program pendidikan jasmani harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN No: 20 Tahun 2003, Pasal 3), disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam undang-undang R.I No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, istilah yang dipakai untuk olahraga di sekolah adalah olahraga pendidikan. Pada Bab VI pasal 17 disebutkan bahwa olahraga pendidikan: (1) diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, (2) dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstra kurikuler, (3) dimulai sejak usia dini, (4) dibimbing oleh guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan.
Hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan tujuan pendidikan jasmani antara lain dikemukakan oleh Comite on Objective of American Physical Education (1934) menyebutkan 5 tujuan pendidikan jasmni, yaitu: (1) kesegaran jasmani, (2) kesehatan mental, (3) moral dan sosial, (4) ekspresi dan kontrol emosi, dan (5) apresisi.
Studi Agnes Stoodley (1974) di Stanford University dengan menganalisis 22 literatur yang berbeda, menghasilkan 5 komponen tujuan pendidikan jasmani, yaitu: pengembangan kesehatan, pengembangan mental-emosional, pengembangan neomuscular, pengembangan sosial, dan pengembangan intelektual
Kerjasama antara American Assosiation For Health Physical Education and Recreation dengan the Society State Director of Health, Phisical Education and rEcreation (1950) menyatakan 4 tujuan, yaitu: pengembangan dan pemeliharaan secara maksimal efisiensi fisik, pengembangan ketrampilan, kemandirian dan hubungan sosial, dan menikmati rekreasi.
Jewet dan Mullan (1977) dibawah sponsor AAHPERD mengembangkan kerangka tujuan dalam kurikulum. Kerangka kerjaitu membagi 3 hal utama yang merupakan kata kunci dalam menentukan kata tujuan pendidikan jasmani hubugannya dengan gerak manusia, yaitu: pengembangan individu, lingkungan, dan interaksi sosial.
Annarino (1978) dalam bukunya Bucher (1983) telah memberikan Aksonomi khusus yang dipakai untuk mendidik jasmani yang tebagi menjadi 4 domain yaitu:
1) Domain Fisik/Jasmani, suatu pengembangan organ-organ tubuh, meli-puti: pengembangan kekuatan, ketahanan dan kelenturan.
2) Domain psikomotor, pengembangan dari sistem syaraf dan kelompok dan kelompok otot sehingga menghasilkan gerak, meliputi; pengembangan kemampuan pemahaman gerak, hinestetis, ketrampilan gerak dasar.
3) Domain Kognitif, pengembangan intelektual meliputi; pengem-bangan pengetahuan serta ketrampilan-keterampilan intelektual dan kecakapan tertentu
4) Domain Afektif, pengembangan sosio-personal-emosional meliputi pola hidup sehat sebagai akibat suatu aktifitas fisik aktualisasi diri dankontrol diri.
Konsep play, games dan sport
Istilah olahraga menurut Webster's New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games). Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Pola Pembangunan Olahraga yang disusun Kantor Menpora disebutkan bahwa olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal (Menpora, 1984).
Chu (1982) mengatakan, untuk memberi pengertian olahraga (sport) secara tepat sangat sulit dilakukan, karena beraneka ragamnya sudut pandang dan orientasinya. la mengutip pendapat Edward (1973), pengertian olahraga bergerak dari pengertian yang luas meliputi play, games dan sport.
Play mempunyai karakteristik: 1) bebas, sukarela, dan tanpa paksaan dalam berpartisipasi, 2) aktivitas bermain terpisah dari pembatasan ruang dan waktu, 3) hasil dari aktivitas bermain adalah sesuatu yang tidak diketahui/ direncanakan sebelumnya, 4) aktivitas murni bermain tidak produktif, tidak menghasil nilai yang permanen, 5) peraturan bermain bergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan situasional, dan 6) kualitas bermain merupakan bagian dari kehidupan nyata.
Games merupakan bagian dari play, semua games merupakan bentuk dan play, games memiliki semua karakteristik play akan tetapi semua itu diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat dan harus ditaati bersama. Kompetisi merupakan ciri utamanya, sehingga hanya individu atau kelompok yang mempunyai standar ketrampilan yang tinggi yang akan berhasil. Untuk berhasil dalam kompetisi akan selalu bergantung pada ketrampilan teknik, fisik, strategi atau kesempatan.
Sedangkan olahraga (sport) merupakan bagian dari permainan pertandingan, perbedaannya terletak pada prasyarat tingkat kecakapan dan, olahraga merupakan permainan pertandingan yang sudah dilembagakan dalam masyarakat seperti halnya pendidikan, agama dan pemerintahan. Ruang lingkup play, games dan olahraga (sport).
Freeman (1987) juga membahas hubungan antara play, games dan sport. la mengutip pendapat Guttman bahwa definisi bermain (play) adalah bentuk kegiatan yang tidak bermanfaat/produktif untuk menyenangkan diri sendiri. Bentuk bermain ada dua macam yaitu yang secara spontanitas dan diorganisasikan, yang spontanitas dinamakan bermain sedangkan yang diorganisasi dinamakan games. Bermain yang diorganisasikan pun ada dua jenis yang tidak dipertandingkan dan dipertandingkan, yang dipertandingkan dinamakan contests. Bermain yang diorganisasi dan dipertandingkan juga ada dua bentuk yang menggunakan fisik dan bukan fisik, yang menggunakan ketrampilan fisik disebut olahraga (sports). Olahraga adalah bentuk bermain yang diorgnisasi dengan peraturan dan dipertandingkan menggunakan tolok ukur ketrampilan fisik. Hubungan antara bermain dan olahraga disajikan dalam Gambar 1.
Olahraga memiliki sifat permainan juga dikatakan oleh Rijsdorp (1975), akan tetapi tidak semua permainan adalah olahraga. Permainan lebih luas dari olahraga, olahraga adalah suatu bentuk khusus dan tersendiri dari bermainan, suatu pertumbuhan dari permainan dengan arah dan tujuan yang disadari dan tertentu. Sifat pertandingan merupakan ciri dari olahraga, sehingga teknik, taktik dan perbaikan kondisi fisik ikut menentukan yang semuanya itu memerlukan latihan yang teratur dan sistematis. Momentum bertanding dalam olahraga adalah bentuk permainan yang pemain-pemainnya mempertaruhkan upah simbolis. Mereka bersepakat tentang tujuan permainan dan peraturan- peraturannya, harus ditaati untuk mencapai tujuan itu. Siapa yang mencapai tujuan terlebih dahulu atau yang terbaik adalah pemenang, yang dimenangkan adalah simbol, ia tetap ada dalam batas-batas permainan.
Bermain (play) mempunyai sifat esensial adalah aktivitas untuk hiburan, tidak dipertandingkan. Bermain merupakan unsur yang selalu ada dalam olahraga dan pendidikan jasmani. Olahraga adalah suatu permainan yang diorganisasikan, pengorga-nisasian bermain ini juga yang kemudian diadopsi dalam pendidikan jasmani. Sifat olahraga yang paling penting adalah kompetisi, bentuk kompetisi yang sopan dan beradab dengan adanya peraturan. Peraturan baik tertulis maupun tidak, selalu digunakan dalam olahraga. Peraturan ini tidak dapat diubah selama kompetisi berlangsung. Olahraga tanpa kompetisi hanya merupakan aktivitas bermain atau rekreasi.
Dalam pendidikan jasmani (physical education) mempunyai kedua unsur bermain dan olahraga, tetapi tidak semata-mata hanya bermain dan olahraga saja melainkan kombinasi keduanya. Dengan nama pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi pada tujuan pendidikan, yaitu mencoba melakukan kegiatan mendidik melalui aktivitas fisik. Akan tetapi pada kegiatan bermain dan olahraga tidak berorientasi pada tujuan pendidikan.
Webster's New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa pendidikan jasmani (physical education) adalah pembelajaran yang member! perhatian pada pengembangan fisik dari mulai latihan kalistenik, latihan untuk kesehatan, senam serta performansi dan olahraga pertandingan. Ensiklopedi Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah olahraga yang dilakukan tidak semata-mata untuk mencapai suatu prestasi, terutama dilakukan di sekolah-sekolah, terdiri atas latihan- latihan tanpa alat dan dengan alat, dilakukan di dalam ruangan dan di lapangan terbuka. Demikian pula menurut Menpora pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Menpora, 1984).
Menurut Bucher (1983) kata pendidikan jasmani terdiri dari dua kata jasmani (physical) dan pendidikan (education). Kata jasmani memberi pengertian pada bermacam-macam kegiatan jasmani, yang meliputi: kekuatan jasmani, pengembangan jasmani, kecakapan jasmani, kesehatan jasmani, dan penampilan jasmani. Sedangkan tambahan kata pendidikan yang kemudian menjadi pendidikan jasmani (physical education) merupakan satu pengertian yang tidak dapat dipisahkan antara pendidikan dan jasmani saja. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memberikan perhatian pada aktivitas pengembangan jasmani manusia. Walaupun pengembangan utamanya adalah jasmani namun tetap berintensi pendidikan, pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan akan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketika seseorang sedang melakukan kegiatan jasmani dalam bermain, berenang, berlari, sepakbola, senam dan kegiatan jasmani yang lain, maka intensi pendidikan harus selalu ada dalam permainan itu. Dengan berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani akan berrnanfaat untuk: a) memperbaiki tingkat kesehatan jasmani, b) memberikan dasar ketrampilan yang akan membuat bekerja lebih eflsien, menarik dan hidup penuh semangat, serta c) sebagai pendidikan sosial yang akan memberi sumbangan pada pembentukan karakter dan hubungan antar manusia yang lebih baik.
Rijsdorp (1975) dari Belanda menggunakan istilah gymnologi yang berasal dari kata gymnazein yaitu latihan, berlatih dan pasivum artinya melatih diri. Gymnologi adalah ilmu yang menelaah aksi motorik dalam ruang lingkup pendidikan dan pembentukan. Pendidikan jasmani bukanlah pendidikan daripada badan, tetapi suatu pergaulan paedagogis dalam dunia gerak dan pengalaman jasmani. Gerak manusia merupakan perubahan dalam hubungan manusia dengan dunia sekitar. Dalam ruang lingkup pendidikan aksi motorik disempurnakan dimaksudkan untuk mengembangkan kepribadian menuju ke arah kedewasaan, kedewasaan manusia berarti secara berdikari mampu menunaikan tugas hidupnya.
Seaton (1974) mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pembelajaran pengetahuan, sikap dan ketrampilan gerak manusia. Pendidikan jasmani mempunyai keunikan dibandingkan dengan pendidikan yang lain, yaitu memberikan kesempatan untuk mengembangkan karakter dan sifat sosial yang lebih besar untuk diwujudkan dalam praktek pembelajaran. Pendidikan jasmani adalah satu aspek dari pendidikan melalui aktivitas jasmani. Demikian pula pendapat Baley dan Field (1976) yang memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui pemilihan aktivitas fisik yang akan menghasilkan adaptasi pada organik, syaraf, otot, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, kesimpulan yang dapat ditarik ialah pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan, yaitu pendidikan melalui jasmani (Seaton, 1974; Rijsdorp, 1975; Clarke, 1976; Voltmer, 1979; Bucher, 1983). Jasmani hanya merupakan alat bukan tujuan, pengertian ini akan membawa implikasi penting dalam memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran. Jasmani hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, peningkatan kualitas jasmani bukan merupakan tujuan utama. Dengan berperan serta dalam pendidikan jasmani yang merupakan salah satu kurikulum sekolah, setiap individu akan berkembang baik fisik, intelektual, mental dan emosionalnya. Intensitas pendidikan inilah yang akan membedakan pengertiannya dengan olahraga. Bentuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sangat luas meliputi permainan (games), tarian (dance), olahraga (sports) dan bentuk-bentuk aktivitas lain yang berpengaruh pada aktivitas fisik manusia (Bucher, 1981) ditambah kalistenik dan senam (Benneth, 1983) serta olahraga air (aquatic)
(Nixon dan Jewel, 1980). Sedangkan proses dan bentuk kegiatan olahraga semua sudah dengan aturan yang jelas dan terstandar.
Kaitan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai perbedaan dan persamaan. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya maka pendidikan jasmani lebih luas daripada olahraga, karena dalam pendidikan jasmani juga meliputi olahraga (sport), games, bermain (play) dan segala aktivitas untuk mengembangkan kualitas manusia melalui gerak.
Ateng (1992) membedakan antara kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga berdasarkan tujuan, isi pembelajaran, orientasi pembelajaran dan sifat kegiatannya. Tujuan pendidikan jasmani disesuaikan dengan tujuan pendidikan, menyangkut pengembangan keseluruhan pribadi anak didik, sedangkan tujuan olahraga adalah prestasi unjuklaku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan. Isi pembelajaran dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga is! pembelajaran atau isi latihan merupakan sasaran yang harus dikuasai. Orientasi pembelajaran pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik, anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlit yang tidak mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan diganti atlit yang lain. Sifat kegiatan pendidikan jasmani pada pemanduan bakat dipakai untuk mengetahui "entry behavior", sedangkan pada olahraga bertujuan memilih atlit berbakat. Sifat peraturan dalam pendidikan jasmani tidak ada pembakuan peraturan, peraturan dapat diubah sesuai dengan kondisi pembelajaran, sedangkan pada olahraga perubahan hanya terjadi melalui suatu kesepakatan organisasi keolah- ragaan yang terlibat, memerlukan waktu yang lama. Kegiatan-kegiatan dalam latihan dalam pendidikan jasmani tidak berorientasi untuk pertandingan akan tetapi sesuai dengan kegiatan hidup sehari-hari, sedangkan pada olahraga latihan-latihan harus disesuaikan dengan situasi pertandingan yang akan dihadapi.
Selain adanya perbedaan terdapat juga persamaannya, yaitu bahwa pendidikan jasmani dan olahraga berupa aktivitas-aktivitas fisik sekelompok otot besar yang keduanya berbentuk permainan. Pendidikan jasmani dirancang secara sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan olahraga mempunyai nilai pendidikan apabila dilakukan dengan semangat sportivitas bahkan bisa hilang nilai pendidikannya apabila tidak dilandasi oleh semangat itu. Rijsdorp (1975) berpendapat bahwa pendidikan jasmani dan olahraga banyak persamaannya, metode dan aktivitasnya menyerupai satu sama lain, tugas pelatih dan guru pendidikan jasmani adalah juga mendidik. Namun demikian Penjas tetap memegang intensitasnya untuk membantu ke arah kedewasaan melalui aktivitas jasmani.
Olahraga dapat memandang sekolah yang melakukan aktivitas pendidikan jasmani sebagai bibit atlit, karena keberhasilan pendidikan jasmani akan meningkatkan salah satu tujuan olahraga yaitu peningkatan kondisi fisik, kemampuan teknik olahraga, pengembangan mental yang akan menjadi olahragawan tangguh. Sedangkan pendidikan jasmani dapat menggunakan olahragawan berprestasi untuk memberikan motivasi dalam mengenalkan dan meningkatkan ketrampilan motoriknya. Hubungan antara keduanya digambarkan oleh Thomson (1980) yang dikutip Soemosasmito (1990) pada Gambar 3.
Nilai-nilai Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Beberapa nilai pendidikan dalam kegiatan olahraga dikatakan oleh Siregar (1978) bahwa penggunaan olahraga untuk tujuan pendidikan merupakan suatu alat dengan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas dalam membentuk kepribadian, yaitu:
(1) olahraga memberikan kesempatan belajar bagaimana bertindak kalau kalah atau menang,
(2) olahraga memberikan kesempatan bag! perorangan untuk mengorganisir sendiri pertandingan-pertandingan olahraga dan membentuk regunya, dengan demikian kepada perorangan diajarkan mendidik dan mengorganisir diri sendiri,
(3) dalam olahraga memungkinkan guru atau pelatih mengamati perilaku anak didik yang tidak mungkin dilakukan dalam kondisi kehidupan normal,
(4) sebagian besar cabang olahraga memungkinkan perorangan mengambil bagian dalam kelompok yang menganut kepentingan bersama,
(5) olahraga seperti lari lintas alam, mendaki gunung dan sebagainya memberikan pengalaman untuk mengenal lingkungan hutan, lembah, sungai dan sebagainya,
(6) prestasi dihasilkan melalui proses yang panjang, ini akan membentuk kepribadian dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita.
Melalui pendidikan jasmani dan olahraga, nilai-nilai olahraga yang dapat diperoleh meliputi: jujur, suka bekerja sama, menghargai orang lain, semangat yang tinggi dan percaya diri.
Kejujuran merupakan sikap yang dapat dipercaya, tidak berdusta, menipu atau memperdaya, hal tersebut terwujud dalam perkataan dan perbuatan. Kejujuran dapat ditanamkan dalam permainan bola basket, hal tersebut nampak dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut: kejujuran siswa untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru, mau mengakui kesalahan atau pelanggaran yang diperbuatnya (bola keluar, fouling dan sebagainya).
Bekerjasama adalah suatu cara menyelesaikan suatu masalah dengan melibatkan orang lain. Suka bekerjasama dapat ditanamkan pada diri anak melalui kegiatan pembelajaran atau saat bermain bola basket, seperti: saat bertanding, saling mengoper bola sesama anggota tim untuk memasukkan ke dalam keranjang lawan.
Menghargai orang lain erupakan suatu sikap yang tidak memandang rendah terhadap orang lain. Sikap menghargai dapat ditanamkan pada diri anak melalui permainan bola basket, seperti menghargai hasil kerja teman dalam tim, tidak menganggap rendah kemampuan lawan dimana lawan dipandang sebagai teman dalam bermain dan memberikan persaingan yang bersifat bersahabat.
Semangat adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Semangat yang tinggi dapat ditanamkan pada diri siswa melalui kegiatan bermaian bola basket, seperti semangat untuk mendapatkan kemenangan, menjadi pemain yang terbaik dan mendapatkan nilai yang tinggi.
Percaya pada diri sendiri merupakan suatu sikap yang menyakini kemampuan yang ada dalam diri sendiri. Sikap tersebut dapat ditanamkan pada diri siswa melalui permaianan bola basket, misalnya memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi wasit dalam pertandingan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi kapten dalam permainan.
Secara keseluruhan dari nilai-nilai olahraga yang dijelaskan di depan merupakan landasan untuk membentuk nilai fair play. Fair play adalah suatu bentuk harga diri yang tercermin dari kejujuran dan rasa keadilan; rasa hormat terhadap lawan, baik dalam kekalahan maupun kemenangan; sikap dan perbuatan ksatria tanpa pamrih; sikap tegas dan berwibawa serta kerendahan hati dalam kemenangan dan ketenangan pengendalian diri dalam kekalahan. Fair play juga diartikan sebagai kebesaran hati terhadap lawan yang menimbulkan perhubungan kemanusiaan yang akrab dan hangat dan mesra.
Pengertian pendidikan jasmani dan olahraga secara konseptual terdapat perbedaan, namun demikian para praktisi pendidikan (dosen dan guru pendidikan jasmani) masih belum ada kesamaan pandang dalam melihat kedua hal tersebut. Untuk lebih memahami perbedaan dan persamaan konsep pendidikan jasmani dan olahraga perlu terlebih dahulu memahami konsepsi dasar & play, games, contests, transports. Kegiatan pendidikan jasmani lebih luas dibandingkan kegiatan olahraga, meliputi: play, games, contest, dan sports serta aktivitas lain yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia secara keseluruhan.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai pengertian pendidikan jasmani dan olahraga yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila berbeda hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan jasmani dan olahraga sangat berbeda dalam hal konsep, prinsip dan prosedur yang dilakukannya.
Perkembangan Istilah Pendidikan Jasmani
Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam kegiatan pendidikan jasmani di sekolah sampai sekarang, yaitu: gerak badan (1945-1950), pendidikan jasmani (1950-1961), olahraga (1961-1966), olahraga pendidikan (1967-1977), pendidikan keolahragaan (1978-...) (Soebroto, 1978). Demikian pula nama lembaga pendidikan yang mempersiapkan profesi bidang keolahragaan. Pada pendidikan menengah yang pernah digunakan, yaitu: Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD), Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA), Sekolah Guru Olahraga (SCO). Sedangkan pada pendidikan tinggi nama-nama yang pernah digunakan yaitu Akademi Pendidikan Jasmani (APD), Kursus BI dan BII Pendidikan Jasmani, Jurusan Pendidikan Jasmani pada Fakultas di beberapa universitas, Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Keolahragaan (FKIK) dan Fakultas Pendidikan; Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Istilah terakhir yang digunakan berdasarkan SK Mendikbud No.0413/U/1987 dalam kurikulum tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah yaitu Pendidikan Jasmani.
Istilah lain yang sering dipakai dalam studi pendidikan jasmani meliputi: pendidikan gerak (movement education), ilmu gerak (kinesiology), pendidikan olahraga (sport education), pendidikan jasmani (physical education), olahraga (sport), ilmu- ilmu fisik terapan (applied physical sciences), pendidikan motorik (motor education) serta pendidikan jasmani dan olahraga (physical education and sport)(Bucher, 1983), ilmu keolahragaan (sport sciences) (Haag, 1975; Nixon dalam Vendien, 1985), kinantropologi (Benneth, 1983X).
Ketetapan MPR RI No.H/MPR/1978, TAP No. II/MPR/1983 dan TAP No. II/MPR/1988 dalam Garis-garis Besar Haluan Negara menggunakan istilah pendidikan jasmani dan olahraga secara terpisah. Perkembangan lebih lanjut dalam TAP No.II/MPR/1993 istilah pendidikan jasmani tidak ada, yang ada hanya istilah olahraga, sedangkan pendidikan jasmani muncul dalam Undang-undang Nomor 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 39, ayat 3 butir k, menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran dan isi kurikulum bagi pendidikan dasar. Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No.0013/MENPORA/84 tanggal 1 Juni 1984 tentang "Pola Dasar Pembangunan Olahraga" memberikan pengertian keolahragaan, olah raga dan pendidikan jasmani secara berbeda. Keolahragaan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang merupakan satu pengertian yang sama ruang lingkupnya dengan physical education and sport seperti yang dinyatakan dalam International Charter of Physical Education and Sport dari UNESCO. Dalam undang-undang R.I No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, istilah yang dipakai untuk olahraga di sekolah adalah olahraga pendidikan.
Berdasarkan perkembangan istilah yang pernah digunakan untuk kegiatan olahraga di sekolah, istilah pendidikan jasmani dan olahraga merupakan pengertian yang dapat ditelusuri sumber kepustakaannya. Pendidikan jasmani merupakan terjemahan dari bahasa Inggris physical education, sedangkan olahraga berasal dari kata sport. Berdasarkan dokumen resmi yang ada, istilah pendidikan jasmani digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan olahraga untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui berbagai pertandingan dan perlombaan. Untuk dapat membedakan pengertian pendidikan jasmani dan olahraga, pembahasan berikut akan melihat hubungan antara bermain, olahraga dan pendidikan jasmani. Karena dalam pengertian pendidikan jasmani mengandung unsur bermain dan juga olahraga.
Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani (atau Pendidikan Olahraga) ialah bagian yang integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik, mental, emosi dan sosial melalui aktifitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya (Bucher, 1983). Dengan demikian maka program pendidikan jasmani harus selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN No: 20 Tahun 2003, Pasal 3), disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam undang-undang R.I No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, istilah yang dipakai untuk olahraga di sekolah adalah olahraga pendidikan. Pada Bab VI pasal 17 disebutkan bahwa olahraga pendidikan: (1) diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, (2) dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan/atau ekstra kurikuler, (3) dimulai sejak usia dini, (4) dibimbing oleh guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan pendidikan.
Hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan tujuan pendidikan jasmani antara lain dikemukakan oleh Comite on Objective of American Physical Education (1934) menyebutkan 5 tujuan pendidikan jasmni, yaitu: (1) kesegaran jasmani, (2) kesehatan mental, (3) moral dan sosial, (4) ekspresi dan kontrol emosi, dan (5) apresisi.
Studi Agnes Stoodley (1974) di Stanford University dengan menganalisis 22 literatur yang berbeda, menghasilkan 5 komponen tujuan pendidikan jasmani, yaitu: pengembangan kesehatan, pengembangan mental-emosional, pengembangan neomuscular, pengembangan sosial, dan pengembangan intelektual
Kerjasama antara American Assosiation For Health Physical Education and Recreation dengan the Society State Director of Health, Phisical Education and rEcreation (1950) menyatakan 4 tujuan, yaitu: pengembangan dan pemeliharaan secara maksimal efisiensi fisik, pengembangan ketrampilan, kemandirian dan hubungan sosial, dan menikmati rekreasi.
Jewet dan Mullan (1977) dibawah sponsor AAHPERD mengembangkan kerangka tujuan dalam kurikulum. Kerangka kerjaitu membagi 3 hal utama yang merupakan kata kunci dalam menentukan kata tujuan pendidikan jasmani hubugannya dengan gerak manusia, yaitu: pengembangan individu, lingkungan, dan interaksi sosial.
Annarino (1978) dalam bukunya Bucher (1983) telah memberikan Aksonomi khusus yang dipakai untuk mendidik jasmani yang tebagi menjadi 4 domain yaitu:
1) Domain Fisik/Jasmani, suatu pengembangan organ-organ tubuh, meli-puti: pengembangan kekuatan, ketahanan dan kelenturan.
2) Domain psikomotor, pengembangan dari sistem syaraf dan kelompok dan kelompok otot sehingga menghasilkan gerak, meliputi; pengembangan kemampuan pemahaman gerak, hinestetis, ketrampilan gerak dasar.
3) Domain Kognitif, pengembangan intelektual meliputi; pengem-bangan pengetahuan serta ketrampilan-keterampilan intelektual dan kecakapan tertentu
4) Domain Afektif, pengembangan sosio-personal-emosional meliputi pola hidup sehat sebagai akibat suatu aktifitas fisik aktualisasi diri dankontrol diri.
Konsep play, games dan sport
Istilah olahraga menurut Webster's New Collegiate Dictionary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games). Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Pola Pembangunan Olahraga yang disusun Kantor Menpora disebutkan bahwa olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal (Menpora, 1984).
Chu (1982) mengatakan, untuk memberi pengertian olahraga (sport) secara tepat sangat sulit dilakukan, karena beraneka ragamnya sudut pandang dan orientasinya. la mengutip pendapat Edward (1973), pengertian olahraga bergerak dari pengertian yang luas meliputi play, games dan sport.
Play mempunyai karakteristik: 1) bebas, sukarela, dan tanpa paksaan dalam berpartisipasi, 2) aktivitas bermain terpisah dari pembatasan ruang dan waktu, 3) hasil dari aktivitas bermain adalah sesuatu yang tidak diketahui/ direncanakan sebelumnya, 4) aktivitas murni bermain tidak produktif, tidak menghasil nilai yang permanen, 5) peraturan bermain bergantung pada kondisi, tunduk pada kesepakatan situasional, dan 6) kualitas bermain merupakan bagian dari kehidupan nyata.
Games merupakan bagian dari play, semua games merupakan bentuk dan play, games memiliki semua karakteristik play akan tetapi semua itu diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat dan harus ditaati bersama. Kompetisi merupakan ciri utamanya, sehingga hanya individu atau kelompok yang mempunyai standar ketrampilan yang tinggi yang akan berhasil. Untuk berhasil dalam kompetisi akan selalu bergantung pada ketrampilan teknik, fisik, strategi atau kesempatan.
Sedangkan olahraga (sport) merupakan bagian dari permainan pertandingan, perbedaannya terletak pada prasyarat tingkat kecakapan dan, olahraga merupakan permainan pertandingan yang sudah dilembagakan dalam masyarakat seperti halnya pendidikan, agama dan pemerintahan. Ruang lingkup play, games dan olahraga (sport).
Freeman (1987) juga membahas hubungan antara play, games dan sport. la mengutip pendapat Guttman bahwa definisi bermain (play) adalah bentuk kegiatan yang tidak bermanfaat/produktif untuk menyenangkan diri sendiri. Bentuk bermain ada dua macam yaitu yang secara spontanitas dan diorganisasikan, yang spontanitas dinamakan bermain sedangkan yang diorganisasi dinamakan games. Bermain yang diorganisasikan pun ada dua jenis yang tidak dipertandingkan dan dipertandingkan, yang dipertandingkan dinamakan contests. Bermain yang diorganisasi dan dipertandingkan juga ada dua bentuk yang menggunakan fisik dan bukan fisik, yang menggunakan ketrampilan fisik disebut olahraga (sports). Olahraga adalah bentuk bermain yang diorgnisasi dengan peraturan dan dipertandingkan menggunakan tolok ukur ketrampilan fisik. Hubungan antara bermain dan olahraga disajikan dalam Gambar 1.
Olahraga memiliki sifat permainan juga dikatakan oleh Rijsdorp (1975), akan tetapi tidak semua permainan adalah olahraga. Permainan lebih luas dari olahraga, olahraga adalah suatu bentuk khusus dan tersendiri dari bermainan, suatu pertumbuhan dari permainan dengan arah dan tujuan yang disadari dan tertentu. Sifat pertandingan merupakan ciri dari olahraga, sehingga teknik, taktik dan perbaikan kondisi fisik ikut menentukan yang semuanya itu memerlukan latihan yang teratur dan sistematis. Momentum bertanding dalam olahraga adalah bentuk permainan yang pemain-pemainnya mempertaruhkan upah simbolis. Mereka bersepakat tentang tujuan permainan dan peraturan- peraturannya, harus ditaati untuk mencapai tujuan itu. Siapa yang mencapai tujuan terlebih dahulu atau yang terbaik adalah pemenang, yang dimenangkan adalah simbol, ia tetap ada dalam batas-batas permainan.
Bermain (play) mempunyai sifat esensial adalah aktivitas untuk hiburan, tidak dipertandingkan. Bermain merupakan unsur yang selalu ada dalam olahraga dan pendidikan jasmani. Olahraga adalah suatu permainan yang diorganisasikan, pengorga-nisasian bermain ini juga yang kemudian diadopsi dalam pendidikan jasmani. Sifat olahraga yang paling penting adalah kompetisi, bentuk kompetisi yang sopan dan beradab dengan adanya peraturan. Peraturan baik tertulis maupun tidak, selalu digunakan dalam olahraga. Peraturan ini tidak dapat diubah selama kompetisi berlangsung. Olahraga tanpa kompetisi hanya merupakan aktivitas bermain atau rekreasi.
Dalam pendidikan jasmani (physical education) mempunyai kedua unsur bermain dan olahraga, tetapi tidak semata-mata hanya bermain dan olahraga saja melainkan kombinasi keduanya. Dengan nama pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi pada tujuan pendidikan, yaitu mencoba melakukan kegiatan mendidik melalui aktivitas fisik. Akan tetapi pada kegiatan bermain dan olahraga tidak berorientasi pada tujuan pendidikan.
Webster's New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa pendidikan jasmani (physical education) adalah pembelajaran yang member! perhatian pada pengembangan fisik dari mulai latihan kalistenik, latihan untuk kesehatan, senam serta performansi dan olahraga pertandingan. Ensiklopedi Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah olahraga yang dilakukan tidak semata-mata untuk mencapai suatu prestasi, terutama dilakukan di sekolah-sekolah, terdiri atas latihan- latihan tanpa alat dan dengan alat, dilakukan di dalam ruangan dan di lapangan terbuka. Demikian pula menurut Menpora pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Menpora, 1984).
Menurut Bucher (1983) kata pendidikan jasmani terdiri dari dua kata jasmani (physical) dan pendidikan (education). Kata jasmani memberi pengertian pada bermacam-macam kegiatan jasmani, yang meliputi: kekuatan jasmani, pengembangan jasmani, kecakapan jasmani, kesehatan jasmani, dan penampilan jasmani. Sedangkan tambahan kata pendidikan yang kemudian menjadi pendidikan jasmani (physical education) merupakan satu pengertian yang tidak dapat dipisahkan antara pendidikan dan jasmani saja. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memberikan perhatian pada aktivitas pengembangan jasmani manusia. Walaupun pengembangan utamanya adalah jasmani namun tetap berintensi pendidikan, pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan akan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketika seseorang sedang melakukan kegiatan jasmani dalam bermain, berenang, berlari, sepakbola, senam dan kegiatan jasmani yang lain, maka intensi pendidikan harus selalu ada dalam permainan itu. Dengan berpartisipasi dalam program pendidikan jasmani akan berrnanfaat untuk: a) memperbaiki tingkat kesehatan jasmani, b) memberikan dasar ketrampilan yang akan membuat bekerja lebih eflsien, menarik dan hidup penuh semangat, serta c) sebagai pendidikan sosial yang akan memberi sumbangan pada pembentukan karakter dan hubungan antar manusia yang lebih baik.
Rijsdorp (1975) dari Belanda menggunakan istilah gymnologi yang berasal dari kata gymnazein yaitu latihan, berlatih dan pasivum artinya melatih diri. Gymnologi adalah ilmu yang menelaah aksi motorik dalam ruang lingkup pendidikan dan pembentukan. Pendidikan jasmani bukanlah pendidikan daripada badan, tetapi suatu pergaulan paedagogis dalam dunia gerak dan pengalaman jasmani. Gerak manusia merupakan perubahan dalam hubungan manusia dengan dunia sekitar. Dalam ruang lingkup pendidikan aksi motorik disempurnakan dimaksudkan untuk mengembangkan kepribadian menuju ke arah kedewasaan, kedewasaan manusia berarti secara berdikari mampu menunaikan tugas hidupnya.
Seaton (1974) mengatakan bahwa pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan perhatian pada pembelajaran pengetahuan, sikap dan ketrampilan gerak manusia. Pendidikan jasmani mempunyai keunikan dibandingkan dengan pendidikan yang lain, yaitu memberikan kesempatan untuk mengembangkan karakter dan sifat sosial yang lebih besar untuk diwujudkan dalam praktek pembelajaran. Pendidikan jasmani adalah satu aspek dari pendidikan melalui aktivitas jasmani. Demikian pula pendapat Baley dan Field (1976) yang memberikan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui pemilihan aktivitas fisik yang akan menghasilkan adaptasi pada organik, syaraf, otot, intelektual, sosial, kultural, emosional, dan estetika.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, kesimpulan yang dapat ditarik ialah pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan, yaitu pendidikan melalui jasmani (Seaton, 1974; Rijsdorp, 1975; Clarke, 1976; Voltmer, 1979; Bucher, 1983). Jasmani hanya merupakan alat bukan tujuan, pengertian ini akan membawa implikasi penting dalam memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran. Jasmani hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, peningkatan kualitas jasmani bukan merupakan tujuan utama. Dengan berperan serta dalam pendidikan jasmani yang merupakan salah satu kurikulum sekolah, setiap individu akan berkembang baik fisik, intelektual, mental dan emosionalnya. Intensitas pendidikan inilah yang akan membedakan pengertiannya dengan olahraga. Bentuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sangat luas meliputi permainan (games), tarian (dance), olahraga (sports) dan bentuk-bentuk aktivitas lain yang berpengaruh pada aktivitas fisik manusia (Bucher, 1981) ditambah kalistenik dan senam (Benneth, 1983) serta olahraga air (aquatic)
(Nixon dan Jewel, 1980). Sedangkan proses dan bentuk kegiatan olahraga semua sudah dengan aturan yang jelas dan terstandar.
Kaitan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai perbedaan dan persamaan. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya maka pendidikan jasmani lebih luas daripada olahraga, karena dalam pendidikan jasmani juga meliputi olahraga (sport), games, bermain (play) dan segala aktivitas untuk mengembangkan kualitas manusia melalui gerak.
Ateng (1992) membedakan antara kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga berdasarkan tujuan, isi pembelajaran, orientasi pembelajaran dan sifat kegiatannya. Tujuan pendidikan jasmani disesuaikan dengan tujuan pendidikan, menyangkut pengembangan keseluruhan pribadi anak didik, sedangkan tujuan olahraga adalah prestasi unjuklaku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan. Isi pembelajaran dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga is! pembelajaran atau isi latihan merupakan sasaran yang harus dikuasai. Orientasi pembelajaran pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik, anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlit yang tidak mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan diganti atlit yang lain. Sifat kegiatan pendidikan jasmani pada pemanduan bakat dipakai untuk mengetahui "entry behavior", sedangkan pada olahraga bertujuan memilih atlit berbakat. Sifat peraturan dalam pendidikan jasmani tidak ada pembakuan peraturan, peraturan dapat diubah sesuai dengan kondisi pembelajaran, sedangkan pada olahraga perubahan hanya terjadi melalui suatu kesepakatan organisasi keolah- ragaan yang terlibat, memerlukan waktu yang lama. Kegiatan-kegiatan dalam latihan dalam pendidikan jasmani tidak berorientasi untuk pertandingan akan tetapi sesuai dengan kegiatan hidup sehari-hari, sedangkan pada olahraga latihan-latihan harus disesuaikan dengan situasi pertandingan yang akan dihadapi.
Selain adanya perbedaan terdapat juga persamaannya, yaitu bahwa pendidikan jasmani dan olahraga berupa aktivitas-aktivitas fisik sekelompok otot besar yang keduanya berbentuk permainan. Pendidikan jasmani dirancang secara sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan, sedangkan olahraga mempunyai nilai pendidikan apabila dilakukan dengan semangat sportivitas bahkan bisa hilang nilai pendidikannya apabila tidak dilandasi oleh semangat itu. Rijsdorp (1975) berpendapat bahwa pendidikan jasmani dan olahraga banyak persamaannya, metode dan aktivitasnya menyerupai satu sama lain, tugas pelatih dan guru pendidikan jasmani adalah juga mendidik. Namun demikian Penjas tetap memegang intensitasnya untuk membantu ke arah kedewasaan melalui aktivitas jasmani.
Olahraga dapat memandang sekolah yang melakukan aktivitas pendidikan jasmani sebagai bibit atlit, karena keberhasilan pendidikan jasmani akan meningkatkan salah satu tujuan olahraga yaitu peningkatan kondisi fisik, kemampuan teknik olahraga, pengembangan mental yang akan menjadi olahragawan tangguh. Sedangkan pendidikan jasmani dapat menggunakan olahragawan berprestasi untuk memberikan motivasi dalam mengenalkan dan meningkatkan ketrampilan motoriknya. Hubungan antara keduanya digambarkan oleh Thomson (1980) yang dikutip Soemosasmito (1990) pada Gambar 3.
Nilai-nilai Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Beberapa nilai pendidikan dalam kegiatan olahraga dikatakan oleh Siregar (1978) bahwa penggunaan olahraga untuk tujuan pendidikan merupakan suatu alat dengan kemungkinan-kemungkinan yang tidak terbatas dalam membentuk kepribadian, yaitu:
(1) olahraga memberikan kesempatan belajar bagaimana bertindak kalau kalah atau menang,
(2) olahraga memberikan kesempatan bag! perorangan untuk mengorganisir sendiri pertandingan-pertandingan olahraga dan membentuk regunya, dengan demikian kepada perorangan diajarkan mendidik dan mengorganisir diri sendiri,
(3) dalam olahraga memungkinkan guru atau pelatih mengamati perilaku anak didik yang tidak mungkin dilakukan dalam kondisi kehidupan normal,
(4) sebagian besar cabang olahraga memungkinkan perorangan mengambil bagian dalam kelompok yang menganut kepentingan bersama,
(5) olahraga seperti lari lintas alam, mendaki gunung dan sebagainya memberikan pengalaman untuk mengenal lingkungan hutan, lembah, sungai dan sebagainya,
(6) prestasi dihasilkan melalui proses yang panjang, ini akan membentuk kepribadian dan ketangguhan dalam mewujudkan cita-cita.
Melalui pendidikan jasmani dan olahraga, nilai-nilai olahraga yang dapat diperoleh meliputi: jujur, suka bekerja sama, menghargai orang lain, semangat yang tinggi dan percaya diri.
Kejujuran merupakan sikap yang dapat dipercaya, tidak berdusta, menipu atau memperdaya, hal tersebut terwujud dalam perkataan dan perbuatan. Kejujuran dapat ditanamkan dalam permainan bola basket, hal tersebut nampak dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut: kejujuran siswa untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk guru, mau mengakui kesalahan atau pelanggaran yang diperbuatnya (bola keluar, fouling dan sebagainya).
Bekerjasama adalah suatu cara menyelesaikan suatu masalah dengan melibatkan orang lain. Suka bekerjasama dapat ditanamkan pada diri anak melalui kegiatan pembelajaran atau saat bermain bola basket, seperti: saat bertanding, saling mengoper bola sesama anggota tim untuk memasukkan ke dalam keranjang lawan.
Menghargai orang lain erupakan suatu sikap yang tidak memandang rendah terhadap orang lain. Sikap menghargai dapat ditanamkan pada diri anak melalui permainan bola basket, seperti menghargai hasil kerja teman dalam tim, tidak menganggap rendah kemampuan lawan dimana lawan dipandang sebagai teman dalam bermain dan memberikan persaingan yang bersifat bersahabat.
Semangat adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Semangat yang tinggi dapat ditanamkan pada diri siswa melalui kegiatan bermaian bola basket, seperti semangat untuk mendapatkan kemenangan, menjadi pemain yang terbaik dan mendapatkan nilai yang tinggi.
Percaya pada diri sendiri merupakan suatu sikap yang menyakini kemampuan yang ada dalam diri sendiri. Sikap tersebut dapat ditanamkan pada diri siswa melalui permaianan bola basket, misalnya memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi wasit dalam pertandingan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi kapten dalam permainan.
Secara keseluruhan dari nilai-nilai olahraga yang dijelaskan di depan merupakan landasan untuk membentuk nilai fair play. Fair play adalah suatu bentuk harga diri yang tercermin dari kejujuran dan rasa keadilan; rasa hormat terhadap lawan, baik dalam kekalahan maupun kemenangan; sikap dan perbuatan ksatria tanpa pamrih; sikap tegas dan berwibawa serta kerendahan hati dalam kemenangan dan ketenangan pengendalian diri dalam kekalahan. Fair play juga diartikan sebagai kebesaran hati terhadap lawan yang menimbulkan perhubungan kemanusiaan yang akrab dan hangat dan mesra.
Selasa, 07 Desember 2010
Minggu, 05 Desember 2010
Futsal
FUTSAL
Kita, orang Indonesia, bukanlah bangsa yang dikenal luas karena taat aturan. Malah sebaliknya! Kita ini dituding, dan memang ada benarnya juga, sebagai bangsa yang tidak taat aturan. Kalau tidak mau dibilang tidak punya aturan. Bukan hanya aturan-aturan sepele yang tidak terkait langsung dengan kehidupan kita. Bahkan aturan-aturan yang sesungguhnya dibuat untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain pun kita cuekin!
Tahu kan, ungkapan yang selalu diucapkan salah satu tokoh dalam acara parodi politik di tivi: “Gitu aja kok repot!”. Sejujurnya, saya tidak suka dengan ucapan itu. Bukan tidak suka dengan orang yang mengucapkan, lho! Ungkapan itu, menurut pendapat pribadi saya, adalah intisari dari pandangan hidup kita semua yang benar-benar menempatkan aturan di tempat sampah. Bagaimana mungkin orang-orang bisa tertawa terbahak-bahak menanggapi ide seperti itu?
Maka dari itu, saya berencana menulis sebuah serial mengenai peraturan baku dalam futsal.Semuanya saya ambil dari sumber yang sangat pantas untuk kita jadikan acuan bersama: FIFA. Semoga dengan mengenal aturan baku, memahaminya, kemudian menerapkannya dalam aktivitas futsal, akan membawa dampak positif dalam diri kita masing-masing. Siapa tahu, dengan mendisiplinkan diri dari hal kecil semacam futsal, kita kemudian bisa mulai mendisiplinkan diri dalam hal-hala yang lebih besar? Kalaupun Anda tidak sependapat dengan saya, setidaknya saya masih bisa bilang: “Pelajari dan terapkan saja aturan-aturan futsal ini, biar Anda gak tengsin-tengsin amat kalau main dalam turnamen resmi, hahaha…!!!”
Dalam edisi pertama ini, mari bicara soal lapangan dan bola. Tanpa kedua hal ini, kita semua tidak bisa bermain futsal kan?
Untuk alasan keselamatan, hindarilah penggunaan lapangan yang terbuat dari bahan semen. Sebaiknya gunakan lapangan yang terbuat dari rubber, wood, ataupun rumput sintetis. Bagaimanapun, penggunaan lapangan berumput sintetis oleh FIFA hanya diperbolehkan untuk turnamen tingkat lokal, tidak untuk tingkat internasional. Panjangnya lapangan yang ideal adalah 25-42 meter. Lebar ideal adalah 15-25 meter. Tentu saja lapangan ini harus berbentuk persegi panjang. Bukan bujur sangkar!
Di Jakarta, sejauh yang saya amati, bahan dan ukuran lapangan sangat beragam. Silahkan Anda pilih sendiri mana yang paling nyaman dan aman bagi Anda dan rekan-rekan futsal Anda. Informasi dari beberapa lapangan yang tersebar di Jakarta dapat dilihat di Fighting Ground.
Lapangan futsal dibagi menjadi beberapa zona oleh garis-garis putih (selebar 8 cm), dan juga oleh beberapa titik putih. Setiap zona punya aturan dan konsekuensi tersendiri. Saya berusaha memberi penjelasan sebaik mungkin terkait hal ini. Jadi, kalau Anda memiliki informasi yang lebih akurat, mohon jangan sungkan-sungkan untuk menulis komentar disini.
Garis panjang lapangan biasa disebut side line ataupun touch line. Jika bola melewati garis ini, maka permainan dihentikan dan selanjutnya dimulai lagi dengan kick-in. Dalam melakukankick-in, bola harus benar-benar berada diatas garis, dan kedua kaki penendang (no offenseuntuk futsalor yang tidak memiliki dua kaki) tidak boleh menginjak garis ataupun berada dalam lapangan.
Garis lebar lapangan biasa disebut goal line, karena memang goal/gawang diletakan di garis ini. Jika bola melewati garis ini, maka permainan dihentikan dan selanjutnya dimulai lagi dengancorner kick ataupun goal clearence (bola dilempar oleh penjaga gawang, bukan ditendang). Ukuran dari gawang itu sendiri adalah: lebar 3 m, tinggi 2 m, dengan kedalaman jaring atas 0,8 m, dan kedalaman jaring bawah 1 m.
Lapangan ini dibagi dua sama besar dengan sebuah garis yang disebut halfway line. Di tengahnya terdapat titik putih, dikelilingi garis putih melingkar dengan radius 3 m (disebutcenter circle). Kick-off dimulai dari titik ini.
Dalam futsal, halfway line lebih banyak fungsinya dibanding dalam sepak bola, selain hanya sebagai pembagi wilayah kedua tim yang bertanding. Tim yang menguasai bola (bola berasal dari penjaga gawang mereka sendiri), tidak diperkenankan mengembalikan bola ke penjaga gawang sebelum bola tersebut melewati halfway line memasuki daerah pertahanan lawan atau sebelum bola tersebut tersentuh/dikuasai oleh pemain lawan.
Jika dilakukan, ini akan diganjar dengan indirect free kick alias tendangan bebas tidak langsung. Penjaga gawang juga tidak diperkenankan menguasai bola selama lebih dari 4 detik di wilayahnya sendiri. Hukuman untuk pelanggaran seperti ini juga berupa indirect free kick.
Di keempat sudut lapangan terdapat garis lengkung putih yang ditarik 25 cm dari sudut lapangan ke bagian dalam lapangan. Zona yang dihasilkan oleh garis ini disebut corner arc yang tentu saja digunakan untuk meletakkan bola dalam situasi corner kick.
Penalty area ditandai dengan garis lengkung putih dengan radius 6 m dari masing-masing tiang gawang. Dalam zona ini penjaga gawang diperkenankan menyentuh bola menggunakan tangannya. Dalam zona ini pula setiap pelanggaran yang konsekuensinya adalah direct free kick(bukan indirect free kick) akan diganjar dengan tendangan penalti. Penjaga gawang punya hak khusus untuk melakukan sliding tackle tanpa terkena hukuman di wilayah ini. Sejauh wasit menganggap tindakan itu murni untuk mengamankan bola dan jauh dari nuansa kekerasan apalagi niat mencederai lawan.
Tepat 6 meter dari goal line (dari tengah gawang), melekat diatas garis pembatas penalty area,terdapat titik putih yang disebut first penalty mark. Titik ini digunakan dalam situasi tendangan penalti. Empat meter lebih jauh (10 meter dari goal line), segaris dengan first penalty mark,terdapat titik putih lain yang disebut second penalty mark. Penalty area, first dan second penalty mark, terdapat di kedua bagian lapangan yang dibagi oleh halfway line.
Jika dalam satu babak sebuah tim melakukan pelanggaran dengan konsekuensi direct free kicksebanyak 5 kali, maka pelanggaran keenam dan selanjutnya dalam babak itu (yang juga berkonsekuensi direct free kick, bukan inderect free kick) akan dihukum dengan direct free kickdari second penalty mark. Dalam situasi ini, tim yang dihukum tidak diperkenankan membentuk tembok penghalang. Situasinya sama persis dengan tendangan penalti biasa. Hanya saja jaraknya ke gawang lebih jauh.
Dalam situasi free kick, corner kick, maupun kick-in, tim yang bertahan tidak diperkenankan berada kurang dari 5 meter dari posisi bola yang dikuasai lawan.
Lalu bagaimana dengan bola yang digunakan?
Bola yang digunakan, menurut FIFA, seharusnya berdimensi: berbentuk bulat (ya iya lah!),keliling 62-64 cm, berat 400-440 gram, dan tekanan 0,4-0,6 atmosfir di permukaan laut. Khusus untuk tekanan, jangan bingung-bingung! FIFA memberi cara pengukuran yang lebih sederhana dan masuk akal: memantulkan bola ke lapangan (rubber atau wood). Dari ketinggian 2 m, pantulan pertama dari bola yang memenuhi syarat tidak boleh kurang dari 50 cm, namun tidak boleh lebih dari 65 cm.
Gambar Lapangan :
Kita, orang Indonesia, bukanlah bangsa yang dikenal luas karena taat aturan. Malah sebaliknya! Kita ini dituding, dan memang ada benarnya juga, sebagai bangsa yang tidak taat aturan. Kalau tidak mau dibilang tidak punya aturan. Bukan hanya aturan-aturan sepele yang tidak terkait langsung dengan kehidupan kita. Bahkan aturan-aturan yang sesungguhnya dibuat untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain pun kita cuekin!
Tahu kan, ungkapan yang selalu diucapkan salah satu tokoh dalam acara parodi politik di tivi: “Gitu aja kok repot!”. Sejujurnya, saya tidak suka dengan ucapan itu. Bukan tidak suka dengan orang yang mengucapkan, lho! Ungkapan itu, menurut pendapat pribadi saya, adalah intisari dari pandangan hidup kita semua yang benar-benar menempatkan aturan di tempat sampah. Bagaimana mungkin orang-orang bisa tertawa terbahak-bahak menanggapi ide seperti itu?
Maka dari itu, saya berencana menulis sebuah serial mengenai peraturan baku dalam futsal.Semuanya saya ambil dari sumber yang sangat pantas untuk kita jadikan acuan bersama: FIFA. Semoga dengan mengenal aturan baku, memahaminya, kemudian menerapkannya dalam aktivitas futsal, akan membawa dampak positif dalam diri kita masing-masing. Siapa tahu, dengan mendisiplinkan diri dari hal kecil semacam futsal, kita kemudian bisa mulai mendisiplinkan diri dalam hal-hala yang lebih besar? Kalaupun Anda tidak sependapat dengan saya, setidaknya saya masih bisa bilang: “Pelajari dan terapkan saja aturan-aturan futsal ini, biar Anda gak tengsin-tengsin amat kalau main dalam turnamen resmi, hahaha…!!!”
Dalam edisi pertama ini, mari bicara soal lapangan dan bola. Tanpa kedua hal ini, kita semua tidak bisa bermain futsal kan?
Untuk alasan keselamatan, hindarilah penggunaan lapangan yang terbuat dari bahan semen. Sebaiknya gunakan lapangan yang terbuat dari rubber, wood, ataupun rumput sintetis. Bagaimanapun, penggunaan lapangan berumput sintetis oleh FIFA hanya diperbolehkan untuk turnamen tingkat lokal, tidak untuk tingkat internasional. Panjangnya lapangan yang ideal adalah 25-42 meter. Lebar ideal adalah 15-25 meter. Tentu saja lapangan ini harus berbentuk persegi panjang. Bukan bujur sangkar!
Di Jakarta, sejauh yang saya amati, bahan dan ukuran lapangan sangat beragam. Silahkan Anda pilih sendiri mana yang paling nyaman dan aman bagi Anda dan rekan-rekan futsal Anda. Informasi dari beberapa lapangan yang tersebar di Jakarta dapat dilihat di Fighting Ground.
Lapangan futsal dibagi menjadi beberapa zona oleh garis-garis putih (selebar 8 cm), dan juga oleh beberapa titik putih. Setiap zona punya aturan dan konsekuensi tersendiri. Saya berusaha memberi penjelasan sebaik mungkin terkait hal ini. Jadi, kalau Anda memiliki informasi yang lebih akurat, mohon jangan sungkan-sungkan untuk menulis komentar disini.
Garis panjang lapangan biasa disebut side line ataupun touch line. Jika bola melewati garis ini, maka permainan dihentikan dan selanjutnya dimulai lagi dengan kick-in. Dalam melakukankick-in, bola harus benar-benar berada diatas garis, dan kedua kaki penendang (no offenseuntuk futsalor yang tidak memiliki dua kaki) tidak boleh menginjak garis ataupun berada dalam lapangan.
Garis lebar lapangan biasa disebut goal line, karena memang goal/gawang diletakan di garis ini. Jika bola melewati garis ini, maka permainan dihentikan dan selanjutnya dimulai lagi dengancorner kick ataupun goal clearence (bola dilempar oleh penjaga gawang, bukan ditendang). Ukuran dari gawang itu sendiri adalah: lebar 3 m, tinggi 2 m, dengan kedalaman jaring atas 0,8 m, dan kedalaman jaring bawah 1 m.
Lapangan ini dibagi dua sama besar dengan sebuah garis yang disebut halfway line. Di tengahnya terdapat titik putih, dikelilingi garis putih melingkar dengan radius 3 m (disebutcenter circle). Kick-off dimulai dari titik ini.
Dalam futsal, halfway line lebih banyak fungsinya dibanding dalam sepak bola, selain hanya sebagai pembagi wilayah kedua tim yang bertanding. Tim yang menguasai bola (bola berasal dari penjaga gawang mereka sendiri), tidak diperkenankan mengembalikan bola ke penjaga gawang sebelum bola tersebut melewati halfway line memasuki daerah pertahanan lawan atau sebelum bola tersebut tersentuh/dikuasai oleh pemain lawan.
Jika dilakukan, ini akan diganjar dengan indirect free kick alias tendangan bebas tidak langsung. Penjaga gawang juga tidak diperkenankan menguasai bola selama lebih dari 4 detik di wilayahnya sendiri. Hukuman untuk pelanggaran seperti ini juga berupa indirect free kick.
Di keempat sudut lapangan terdapat garis lengkung putih yang ditarik 25 cm dari sudut lapangan ke bagian dalam lapangan. Zona yang dihasilkan oleh garis ini disebut corner arc yang tentu saja digunakan untuk meletakkan bola dalam situasi corner kick.
Penalty area ditandai dengan garis lengkung putih dengan radius 6 m dari masing-masing tiang gawang. Dalam zona ini penjaga gawang diperkenankan menyentuh bola menggunakan tangannya. Dalam zona ini pula setiap pelanggaran yang konsekuensinya adalah direct free kick(bukan indirect free kick) akan diganjar dengan tendangan penalti. Penjaga gawang punya hak khusus untuk melakukan sliding tackle tanpa terkena hukuman di wilayah ini. Sejauh wasit menganggap tindakan itu murni untuk mengamankan bola dan jauh dari nuansa kekerasan apalagi niat mencederai lawan.
Tepat 6 meter dari goal line (dari tengah gawang), melekat diatas garis pembatas penalty area,terdapat titik putih yang disebut first penalty mark. Titik ini digunakan dalam situasi tendangan penalti. Empat meter lebih jauh (10 meter dari goal line), segaris dengan first penalty mark,terdapat titik putih lain yang disebut second penalty mark. Penalty area, first dan second penalty mark, terdapat di kedua bagian lapangan yang dibagi oleh halfway line.
Jika dalam satu babak sebuah tim melakukan pelanggaran dengan konsekuensi direct free kicksebanyak 5 kali, maka pelanggaran keenam dan selanjutnya dalam babak itu (yang juga berkonsekuensi direct free kick, bukan inderect free kick) akan dihukum dengan direct free kickdari second penalty mark. Dalam situasi ini, tim yang dihukum tidak diperkenankan membentuk tembok penghalang. Situasinya sama persis dengan tendangan penalti biasa. Hanya saja jaraknya ke gawang lebih jauh.
Dalam situasi free kick, corner kick, maupun kick-in, tim yang bertahan tidak diperkenankan berada kurang dari 5 meter dari posisi bola yang dikuasai lawan.
Lalu bagaimana dengan bola yang digunakan?
Bola yang digunakan, menurut FIFA, seharusnya berdimensi: berbentuk bulat (ya iya lah!),keliling 62-64 cm, berat 400-440 gram, dan tekanan 0,4-0,6 atmosfir di permukaan laut. Khusus untuk tekanan, jangan bingung-bingung! FIFA memberi cara pengukuran yang lebih sederhana dan masuk akal: memantulkan bola ke lapangan (rubber atau wood). Dari ketinggian 2 m, pantulan pertama dari bola yang memenuhi syarat tidak boleh kurang dari 50 cm, namun tidak boleh lebih dari 65 cm.
Gambar Lapangan :
Senam
AKTIVITAS UJI DIRI DAN SENAM
KOMPETENSI DASAR
Melakukan berbagai keterampilan senam ketangkasan dengan tingkat koordinasi rendah
Senam merupakan cabang olahraga yang menarik dan mengesankan karena gerakan-gerakannya yang indah serta atraktif. Gerakan-gerakan tersebut enak ditonton. Sungguh senang senang dan bangga jika seseorang dapat melakukan gerakan senam dengan ritmis dan harmonis.
Gerakan senam yang indah itu kelihatannya mudah dilakukan, tetapi sebenarnya tidak semudah orang melihatnya. Gerakan senam memerlukan kekuatan, kelentukan, daya tahan, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan yang baik. Untuk dapat melakukan gerakan senam diperlukan kegigihan, semangat, ketekunan, berlatih, kecerdasan berfikir, kualitas, kemampuan fisik serta keterampilan teknik yang memadai. Bagaimana teknik gerakan yang baik agar dapat melakukan gerakan senam yang indah, ritmis dan harmonis ?
MATERI POKOK
A. Pengertian dan Macam-macam Senam
B. Senam Lantai dan Senam Dasar : guling depan, guling belakang, kayang, lenting tekuk dan meroda
C. Senam Ketangkasan Dengan Alat : lompat kangkang
A. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SENAM
Senam berasal dari tejemahan kata gymnastiek (bahasa Belanda), gymnastic (bahasa Inggris), gymnastiek (bahasa Belanda, gymnastiek asal katanya dari gymnos (bahasa Greka). Gymnos berarti ‘telanjang’. Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di zaman Yunani Kuno disebut Gymnastium.
Senam memiliki batasan tersendiri. Senam adalah sekelompok susunan latihan tubuh (jasmani) yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan metodis dilakukan dengan sadar dengan tujuan membentuk pribadi secara harmonis.
Cabang olahraga senam sesuai dengan jenisnya dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Senam General.
Senam general jenisnya seperti, senam kesegaran jasmani, senam aerobic, senam jantung sehat, termasuk senam khusus wanita.
Senam aerobic merupakan jenis senam kesegaran jasmani yang diminati banyak orang. Senam ini merupakan kombinasi gerak tubuh dengan diiringi musik. Senam aerobic dipelopori oleh Dr. Kenneth Cooper pada tahun 1960. Ia menemukan konsep irama musik dan gerakan yang teratur sehingga tubuh dapat memompa oksigen dan meningkatkan denyut jantung.
Menurut Jackie Soronsen senam aerobic adalah suatu program kesegaran jasmani yang lengkap meliputi “latihan dan kegembiraan”. Kita dapat mengekspresikan segala perasaan dan tertawa, melompat, menendang, jogging, meregang, bergoyang dengan mengkombinasikan gerakan-gerakan dansa, seperti rock’n roll, disco, cha cha, twist dan lain-lain atau dengan gerakan-gerakan dari tari tradisional, tari rakyat, bahkan tari kontemporer.
Manfaat melakukan senam aerobic antara lain :
a. Dapat membakar lemak yang berlebihan di tubuh.
b. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru.
c. Memperbaiki penampilan kerena setiap gerakan dibuat untuk menguatkan, mengencangkan, dan membentuk otot beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, paha, pinggang, perut, dada, punggung, lengan, kaki dan lain-lain.
d. Jika berlatih dengan ringan (bagi yang bertubuh kurus atau langsing) dapat meningkatkan nafsu makan. Jika berlatih dengan berat akan menekan nafsu lapar karena darah banyak beredar didaerah otot yang aktiv dan bukan didaerah perut.
e. Mencegah penyakit yang menyerang tubuh, karena system tubuh dalam keadaan baik dan kebiasaan buruk seperti merokok.
f. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya.
Agar memperoleh kesegaran jasmani yang baik kita harus melatih semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri dari :
a. Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernapasan.
b. Ketahanan otot.
c. Kekuatan otot.
d. Kelenturan tubuh.
Dalam pelaksanaannya, senam aerobic mempunyai beberapa tahapan yang wajib untuk diikuti, yaitu :
a. Tahap pemanasan yang dapat dilakukan sekitar 10 menit
b. Utahap latihan inti yang berkisar antara 15 hingga 20 menit
c. Tahap pendinginan atau pelemasan sekitar 15 menit
Waktu atau durasi yang diperlukan akan berubah seiring dengan intensitas dan tingkat latihan yang berat.
2. Senam Artistik
Senam artistik adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan. Senam artistik atau dikenal dengan senam perlombaan. Kalau di Indonesia, senam senam ini dilombakan pada kategori laki-laki dan perempuan, dengan jenis kejuaraannya perorangan, beregu, serba bisa dan alat-alat yang dilombakan untuk masing jenis kelamin berbeda, seperti dibawah ini :
Alat yang dilombakan untuk laki-laki :
a. Senam lantai (floor axercises)
b. Senam palang tunggal (horizontal bars)
c. Senam palang sejajar (pararel bars)
d. Senam kuda-kuda pelana (pommel horse)
e. Senam gelang-gelang (ring)
f. Senam kuda-kuda loncat (vaulting horse)
Alat yang dilombakan untuk putri :
a. Senam lantai (floor axercises)
b. Senam balok keseimbangan (balance beam)
c. Senam palang bertingkat (uneven bars)
d. Senam kuda-kuda loncat (vaulting horse)
Didalam senam artistik, seorang menjadi juara setelah mereka melakukan bentuk rangkaian, yang dinilai oleh beberapa wasit. Unsur yang dinilai meliputi :
a. Pelaksanaan gerakan
b. Kombinasi gerakan
c. Faktor kehebatan
d. Keaslian dan keberanian
3. Senam Rhitmik (Irama)
Senam ritmik adalah senam yang dikembangkan dari senam irama, sehingga dapat diperlombakan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntutan irama musik dalam menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat yang artistik, menjadi ciri dari senam ritmik sprtif ini. Alat-alat yang digunakan antara lain bola (ball), pita (ribbon), tali(rope), simpai (hoop) dan gada (clubs).
Menurut perkembangannya, terdapat tiga aliran dalam senam irama yaitu :
a. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara. Senam jenis ini dipelopori oleh Delsartes.
b. Senam irama yang berasal dari seni musik. Senam ini dipelopori oleh Jacques Dalcrose.
c. Senam irama yang berasal dari seni tari dan dipelopori oleh Rudolf Van Laban
Senam irama yang berasal dari sandiwara mengutamakan penyampaian suatu rangkaian cerita dengan gerak yang diiringi dengan musik. Senam irama yang berasal dari musik meniuangkan pesan atau isi lagu dalam bentuk gerakan. Sementara itu, senam irama yang berasal dari seni tari mengutamakan keindahan gerak dengan irama yang dituangkan dalam bentuk cerita.
B. SENAM LANTAI DAN SENAM DASAR : GULING DEPAN, GULING BELAKANG, KAYANG, LENTING TEKUK DAN MERODA
1. Senam Lantai
Senam lantai merupakan salah satu bagian dari senam yang dipertandingkan (senam artistik) dalam olahraga senam. Senam lantai ini dipertandingkan baik untuk pria maupun wanita. Pada dasarnya bentuk-bentuk gerakan senam lantai bagi putra sama dengan bentuk gerakan bagi putri.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise atau dapat pula disebut tumbling. Senam lantai adalah senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada saat meloncat kedepan atau kebelakang.
Dikatakan senam lantai karena seluruh keterampilan gerakan dilakukan pada lantai yang beralas matras tanpa melibatkan alat lainnya. Luas lantai yang digunakan dalam kejuaraan senam adalah 12 x 12 meter dengan tambahan 1 meter disetiap sisinya sebagai pengaman. Pelaksanaan (penampilan) senam lantai dibatasi oleh waktu. Untuk putra waktunya antara 50 hingga 70 detik, sedangkan untuk putri antara 70 hingga 90 detik. Perbedaan lainnya antara putra dan putri adalah dalam pelaksanaan latihan senam lantai, untuk putri biasanya diiringi dengan musik.
a. Perlengkapan Senam Lantai
Senam lantai biasanya dilakukan dengan gedung khusus dengan peralatan sebagai berikut :
1. Lantai / matras berukuran 12 x 12 meter
2. Lantai dilapisi karet kenyal setebal 0,045 meter
Dalam pembelajaran, matras sebagai alas lantai yang digunakan harus baik untuk keamanan siswa. Matras yang baik terbuat dari busa yang kenyal, matras dari sabut kelapa, dapat juga membuat sendiri dari batang padi yang dimasukkan dalam karung bekas.
Jika tidak tetrsedia matras yang baik, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk berlatih senam lantai. Selain tidak efektif, juga dapat menyebabkan cedera yang serius.
2. Senam Ketangkasan Dasar
Senam ketangkasan dasar adalah senam ketangkasan atau senam artistik yang menggunakan alat matras. Latihan-latihannya dilakukan diatas lantai beralaskan matras di dalam gedung atau bangsal senam, maka biasanya dapat pula disebut senam lantai. Senam ketangkasan bagi siswa SLTP yaitu senam lantai dengan bentuk-bentuk latihan dasar seperti : guling depan, guling belakangg, kayang, guling lenting, dan meroda.
a. Gerakan senam lantai guling ke depan
Getrakan guling kedepan merupakan geraka dasar pada olahraga senam, bahkan juga merupakan gerakan penyelamatan bagi olahragawan yang lain apabila terjadi suatu gerakan yang sangat membahayakan keselamatan, dalam posisi jatuh kearah depan.
Cara melakukan gerakan guling ke depan adalah :
1. Diawali dari sikap jongkok kedua kaki rapat dan bertumpu jinjit.
2. Kedua lengan bertumpu pada matras pada telapak tangan.
3. Leher ditekuk kearah dada, dada menyatu dengan kedua paha, diteruskan dengan meluruskan kedua tungkai dileytakkan pada matras, dengan dorongan tungkai yang berat akan membuat badan berguling kedepan.
4. Pada saat terlentang, kecepatan berguling kedepan supaya tidak hilang atau terputus diteruskan dengan kontraksi otot perut dalam mempertahankan posisi badan tetap bulat, sehingga memudahkan terus berputar sehingga posisi badan kembali kesikap semula jongkok.
5. Dilanjutkan meluruskan kedua tungkai kesikap berdiri.
b. Gerakan guling ke belakang
Guling ke belakang atau backroll yaitu menggelundung ke belakang, bentuk badan harus dibulatkan, kaki ditundukkan sampai dagu melekat dada. Gerakan guling ke belakang ini akan dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh unsur-unsur teknik. Teknik pelaksanaan guling ke belakang adalah:
1. Sikap permulaan jongkok, tangan ke depan, kaki rapat.
2. Kepala ditundukkan, kaki menolak ke belakang.
3. Pada panggul mengenai rnatras, kedua tangan dilipat di samping telinga telapak tangan menghadap atas siap menumpu.
4. Kaki diayunkan ke belakang melewati kepala. Tangan menumpu di atas matras.
5. Kemudian tangan menumpu kuat dan kaki dilipat sampai ujung kaki mendarat ke sikap jongkok.
c. Sikap Kayang
Sikap kayang adalah suatu bentuk atau sikap membusurkan badan bagian depan ke atas, bertumpu pada kedua tangan, dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutur lurus. Sikap dan gerakan kayang akan mudah dilakukan, apabila:
1. mempunyai kelentukan otot perut, punggung, dan paha;
2. kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul; serta
3. kekuatan lengan dan bahu untuk menopang badan.
Ada beberapa tahapan cara latihan dan melakukan sikap kayang di antaranya yaitu:
1. Latihan sikap kayang dari posisi tidur
(a) Sikap permulaan:
Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua tumit dekat dengan pinggul (pantat). Kedua siku ditekuk, kedua telapak tangan diletakkan pada matras atau lantai di samping telinga, ibu jari yang lainnya menunjuk ke arah bahu.
(b) Gerakan:
Angkat badan dan luruskan kedua tungkai bersamaan dengan meluruskan kedua lengan. Tumpuan berada di kedua tungkai dan kedua telapak tangan, serta pandangan menghadap ke lantai/matras. Bentuk badan yang baik adalah menyerupai busur atau melengkung.
Gambar 5.7 Sikap kayang posisi tidur
2. Latihan sikap kayang dengan bantuan tembok
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak membelakangi tembok pada jarak kurang lebih 50 hingga 60 cm dari tombok dengan kedua kaki terbuka.
(b) Gerakan:
Lengkungkan badan ke belakang dengan memegang tembok. Kedua tangan satu per satu berpindah menyelusuri tembok ke arah bawah hingga bertumpu di lantai. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai
berikut:
(1) Tidak diharuskan sekaligus dapat mencapai lantai.
(2) Jarak dari tembok dan tempat berdiri dapat diperbesar.
(3) Pada saat akan kembali berdiri harus dibantu oleh teman, dengan mengangkat pada bagian punggung atau pundak.
3. Latihan kayang dari sikap berdiri
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak kedua kaki di buka melebar bahu, kedua tangan di samping badan.
(b) Gerakan:
Bersamaan dengan mengayunkan kedua tangan ke atas arah belakang, lentingkan badan ke belakang pelan-pelan, kepala ditengadahkan mengikuti gerakan badan melenting ke belakang, hingga kedua telapak tangan mengenai lantai. Pada waktu melentingkan badan ke belakang kedua kaki diusahakan tetap lurus, kepala tetap tengadah ke depan dan kedua tangan tetap lurus.
d. Gerakan lenting tengkuk (Neck Kip)
Gerakan lenting tengkuk adalah suatu bentuk gerakan dengan cara bertumpu pada tengkuk/pundak dan kedua telapak tangan ikut menolak serta dibantu dorongan/lentingan kedua kaki ke atas ke arah depan dengan kuat dan secepat-cepatnya juga dibantu lecutan pinggul dan pinggang. Karena gerakan lenting tengkuk cukup sulit, maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut, perlu melakukan latihan kip terlebih dahulu.
(a) Latihan kip
(1) Sikap permulaan
Tidur terlentang, kedua kaki rapat dan lurus ke belakang, kedua telapak tangan di samping telinga dan siku ditekuk, jari-jari tangan mengarah ke pundak.
(2) Gerakannya
Angkat kedua kaki lurus ke atas, ke arah belakang hingga pinggul dan pinggang ke atas ke arah depan, bersamaan dengan gerakan lecutan dari arah pinggul dan pinggang ke atas depan dan kedua tangan ditolakkan sekuat-kuatnya, hingga dapat berdiri atau setidak-tidaknya jongkok.
(b) Latihan lenting tengkuk
(1) Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan dan pandangan ke depan. (Sikap saat akan melakukan roll ke depan).
(2) Gerakannya
Angkat kedua tangan ke atas sejajar dengan bahu, kemudian badan dibungkukkan sambil meletakkan kedua telapak tangan pada matras. Sambil membengkokkan kedua siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan sampai tengkuk seluruhnya menempel pada matras. Diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan hingga kedua kaki terangkat keatas. Pada saat punggung menyentuh matras, secepatnya dan sekuat-kuatnya kedua kaki dibantingkan ke atas lurus ke belakang, bersamaan dengan pinggul dan pinggang dilecutkan ke atas serta dibantu tolakan kedua tangan sekuat-kuatnya. Apabila gerakan tersebut dilakukan dengan sempurna dan dengan tenaga yang sekuat-kuatnya serta cepat, maka keadaan tubuh akan dapat berdiri seperti semula, setidak-tidaknya dapat jongkok.
Ingat !
Hindari kesatahan umum pada gerakan lenting tengkuk antara lain sebagai berikut:
1. Saat meletakkan kedua telapak tangan, terlalu lebar.
2. Pada waktu mengangkat kedua kaki, lutut ditekuk/dibengkokkan.
3. Saat mengangkat kedua kaki tidak sampai ke belakang ke arah kepala melainkan ke atas
4. Sebelum pinggul dan pinggang terangkat, kedua kaki sudah dilemparkan.
5. Saat melakukan lemparan/membanting kedua kaki kurang kuat.
6. Saat kedua kaki di bandingkan ke atas, tidak dibantu dengan lecutan dari pinggul dan pinggang dan tolakan kedua tangan.
7. Kedua kaki diangkat terlalu ke belakang, sehingga pada waktu kaki masih diangkat terlalu ke belakang, sehingga pada waktu kaki masih di belakang kepala sudah dibantingkan, akibatnya badan berbalik kebelakang.
e. Gerakan meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada satu saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Gerakan meroda kelihatannya mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, gerakan ini memerlukan koordinasi gerakan yang baik. Tanpa adanya koordinasi yang baik, gerakan ini sukar untuk dilakukan.
Cara melakukan gerakan meroda adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas atau serong ke samping (menyerupai huruf V), dan pandangan ke depan.
2. Jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu, disusul dengan meletakkan telapak tangan kanan di samping tangan kiri.
3. Pada saat kaki diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping. Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
4. Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
5. Badan terangkat dan kedua tangan lurus ke atas ke posisi semula.
C. SENAM KETANGKASAN DENGAN PETI : LOMPAT KANGKANG
Lompat kangkang merupakan salah satu gerakan dasar dalam senam ketangkasan dengan alat. Lompat kangkang adalah melakukan gerakan melompat disertai dengan kedua kaki dibuka lebar-lebar atau kangkang untuk melewati rintangan. Rintangan yang digunakan berupa peti lompat. Untuk dapat melompat kakang dengan baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang memadai di antaranya, daya lompat, kekuatan otot lengan dan tangan, kelenturan tungkai, kelincahan, dan koordinasi yang baik. Di samping itu juga diperlukan keberanian dan kesadaran gerak cepat yang tinggi.
Gerakan lompat kangkang dapat dilakukan jika didukung oleh keberanian, kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang baik. Teknik (cara) melompat kangkang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
a. Cara awalan,
b. Cara melakukan tolakan,
c. Cara melewati rintangan dan
d. Cara melakukan pendaratan.
a. Latihan cara mengambil awalan
1. Berdiri tegak dan sejajar dengan papan tolakan/ tumpuan kurang lebih 10 -15 meter.
2. Apabila merasa sudah siap untuk melakukan lompatan, berlarilah dengan menggunakan (menapak) dengan ujung-ujung kaki.
3. Berlari lurus ke arah papan tolakan dengan kecepatan sedang. Ketika mendekati papan tolakan kecepatan lari ditambah, untuk mendapatkan tolakan/ lemparan kaki ke atas.
b. Latihan cara melakukan tolakan dua kaki
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis
2. Badan dicondongkan ke depan dan tangan memegang palang atau peti / kuda-kuda lompat.
3. Lompatan sebanyak tiga kali di tempat dan pada lompatan terakhir angkat panggul tinggi-tinggi.
4. Lakukan seperti latihan di atas, dilanjutkan dengan membuka tungkai lebar-lebar, kemudian mendarat kembali di papan tolak atau garis.
c. Latihan Cara Melewati Rintangan (Peti lompat)
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis, dengan didahului awalan empat langkah sampai lima langkah.
2. Pada saat tangan bertumpu pada peti lompat, badan diluruskan dan membuat sudut antara 20 hingga 30 derajat dengan garis horizontal.
3. Setelah badan lurus, tekuk panggul dan kaki secara cepat. Bersamaan dengan itu ditolakkan tangan kuat-kuat pada peti / kuda-kuda lompat.
4. Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti lompat.
5. Pada saat kaki melewati peti / kuda-kuda lompat, maka luruskan dan angkat badan ke depan.
d. Latihan cara melakukan pendaratan
1. Pendaratan dengan menekukkan lutut dan mencondongkan badan sedikit ke depan (menekuk panggul).
2. Akhiri pendaratan dengan sikap sempurna.
Mengenal Sekilas tokoh Senam Dunia
Nikolai Adrianov dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1952. la tumbuh di tengah sistem kekakuan akademi Uni Soviet yang intensif, di mana anak-anak yang menunjukkan bakat terhadap suatu jenis olahraga tertentu diarahkan untuk kegiatan itu hingga masa dewasanya.
Adrianov merupakan sal ah satu dari sedikit orang yang memenangkan medali emas olimpiade. la memenangkan medali emas Olimpiade-nya yang pertama pada tahun 1972 di Munich, Jerman. Kala itu, ia meraih angka 19,175; suatu angka yang mendekati sempurna. Dalam senam, nilai tertinggi adalah 20 angka. Keberhasilannya ini memecahkan dominasi pesenam-pesenam Jepang yang sangat atraktif, seperti Akinori Nakayama dan Shingeru Kasamatsu.
Nikolai Adrianov merupakan pemilik rekor untuk medali terbanyak yang direbut dalam satu Olimpiade, yakni 15 medali.
Larissa Latynina memenangkan total 18 medali (termasuk 5 perak dan 4 perunggu) dalam 3 kali Olimpiade, tahun 1956, 1960, dan 1964. Hal tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri karena hingga saat ini, ia satu-satunya pesenam wanita yang memegang rekor tersebut. Ia juga menjadi satu-satunya pesenam wanita yang memenangkan 9 medali emas Olimpiade, melengkapi rekornya sebagai pemenang medali Olimpiade tersubur di era modern.
Pada Olimpiade tahun 1956 dan 1960, ia memenangkan senam serba alat dan senam lantai. Bahkan dari senam lantai itulah, prestasi terbaiknya bertahan hingga Olimpiade tahun 1964.
Pesenam kelahiran 27 Desember 1934 di Khorson, Ukraina ini mengakhiri karier senamnya dengan menjadi pelatih senam di negaranya untuk menyiapkan pembentukan tim senam guna Olimpiade-olimpiade masa depan.
KOMPETENSI DASAR
Melakukan berbagai keterampilan senam ketangkasan dengan tingkat koordinasi rendah
Senam merupakan cabang olahraga yang menarik dan mengesankan karena gerakan-gerakannya yang indah serta atraktif. Gerakan-gerakan tersebut enak ditonton. Sungguh senang senang dan bangga jika seseorang dapat melakukan gerakan senam dengan ritmis dan harmonis.
Gerakan senam yang indah itu kelihatannya mudah dilakukan, tetapi sebenarnya tidak semudah orang melihatnya. Gerakan senam memerlukan kekuatan, kelentukan, daya tahan, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan yang baik. Untuk dapat melakukan gerakan senam diperlukan kegigihan, semangat, ketekunan, berlatih, kecerdasan berfikir, kualitas, kemampuan fisik serta keterampilan teknik yang memadai. Bagaimana teknik gerakan yang baik agar dapat melakukan gerakan senam yang indah, ritmis dan harmonis ?
MATERI POKOK
A. Pengertian dan Macam-macam Senam
B. Senam Lantai dan Senam Dasar : guling depan, guling belakang, kayang, lenting tekuk dan meroda
C. Senam Ketangkasan Dengan Alat : lompat kangkang
A. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM SENAM
Senam berasal dari tejemahan kata gymnastiek (bahasa Belanda), gymnastic (bahasa Inggris), gymnastiek (bahasa Belanda, gymnastiek asal katanya dari gymnos (bahasa Greka). Gymnos berarti ‘telanjang’. Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di zaman Yunani Kuno disebut Gymnastium.
Senam memiliki batasan tersendiri. Senam adalah sekelompok susunan latihan tubuh (jasmani) yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan metodis dilakukan dengan sadar dengan tujuan membentuk pribadi secara harmonis.
Cabang olahraga senam sesuai dengan jenisnya dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Senam General.
Senam general jenisnya seperti, senam kesegaran jasmani, senam aerobic, senam jantung sehat, termasuk senam khusus wanita.
Senam aerobic merupakan jenis senam kesegaran jasmani yang diminati banyak orang. Senam ini merupakan kombinasi gerak tubuh dengan diiringi musik. Senam aerobic dipelopori oleh Dr. Kenneth Cooper pada tahun 1960. Ia menemukan konsep irama musik dan gerakan yang teratur sehingga tubuh dapat memompa oksigen dan meningkatkan denyut jantung.
Menurut Jackie Soronsen senam aerobic adalah suatu program kesegaran jasmani yang lengkap meliputi “latihan dan kegembiraan”. Kita dapat mengekspresikan segala perasaan dan tertawa, melompat, menendang, jogging, meregang, bergoyang dengan mengkombinasikan gerakan-gerakan dansa, seperti rock’n roll, disco, cha cha, twist dan lain-lain atau dengan gerakan-gerakan dari tari tradisional, tari rakyat, bahkan tari kontemporer.
Manfaat melakukan senam aerobic antara lain :
a. Dapat membakar lemak yang berlebihan di tubuh.
b. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru.
c. Memperbaiki penampilan kerena setiap gerakan dibuat untuk menguatkan, mengencangkan, dan membentuk otot beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, paha, pinggang, perut, dada, punggung, lengan, kaki dan lain-lain.
d. Jika berlatih dengan ringan (bagi yang bertubuh kurus atau langsing) dapat meningkatkan nafsu makan. Jika berlatih dengan berat akan menekan nafsu lapar karena darah banyak beredar didaerah otot yang aktiv dan bukan didaerah perut.
e. Mencegah penyakit yang menyerang tubuh, karena system tubuh dalam keadaan baik dan kebiasaan buruk seperti merokok.
f. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya.
Agar memperoleh kesegaran jasmani yang baik kita harus melatih semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri dari :
a. Ketahanan jantung, peredaran darah dan pernapasan.
b. Ketahanan otot.
c. Kekuatan otot.
d. Kelenturan tubuh.
Dalam pelaksanaannya, senam aerobic mempunyai beberapa tahapan yang wajib untuk diikuti, yaitu :
a. Tahap pemanasan yang dapat dilakukan sekitar 10 menit
b. Utahap latihan inti yang berkisar antara 15 hingga 20 menit
c. Tahap pendinginan atau pelemasan sekitar 15 menit
Waktu atau durasi yang diperlukan akan berubah seiring dengan intensitas dan tingkat latihan yang berat.
2. Senam Artistik
Senam artistik adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang dilakukan. Senam artistik atau dikenal dengan senam perlombaan. Kalau di Indonesia, senam senam ini dilombakan pada kategori laki-laki dan perempuan, dengan jenis kejuaraannya perorangan, beregu, serba bisa dan alat-alat yang dilombakan untuk masing jenis kelamin berbeda, seperti dibawah ini :
Alat yang dilombakan untuk laki-laki :
a. Senam lantai (floor axercises)
b. Senam palang tunggal (horizontal bars)
c. Senam palang sejajar (pararel bars)
d. Senam kuda-kuda pelana (pommel horse)
e. Senam gelang-gelang (ring)
f. Senam kuda-kuda loncat (vaulting horse)
Alat yang dilombakan untuk putri :
a. Senam lantai (floor axercises)
b. Senam balok keseimbangan (balance beam)
c. Senam palang bertingkat (uneven bars)
d. Senam kuda-kuda loncat (vaulting horse)
Didalam senam artistik, seorang menjadi juara setelah mereka melakukan bentuk rangkaian, yang dinilai oleh beberapa wasit. Unsur yang dinilai meliputi :
a. Pelaksanaan gerakan
b. Kombinasi gerakan
c. Faktor kehebatan
d. Keaslian dan keberanian
3. Senam Rhitmik (Irama)
Senam ritmik adalah senam yang dikembangkan dari senam irama, sehingga dapat diperlombakan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntutan irama musik dalam menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat yang artistik, menjadi ciri dari senam ritmik sprtif ini. Alat-alat yang digunakan antara lain bola (ball), pita (ribbon), tali(rope), simpai (hoop) dan gada (clubs).
Menurut perkembangannya, terdapat tiga aliran dalam senam irama yaitu :
a. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara. Senam jenis ini dipelopori oleh Delsartes.
b. Senam irama yang berasal dari seni musik. Senam ini dipelopori oleh Jacques Dalcrose.
c. Senam irama yang berasal dari seni tari dan dipelopori oleh Rudolf Van Laban
Senam irama yang berasal dari sandiwara mengutamakan penyampaian suatu rangkaian cerita dengan gerak yang diiringi dengan musik. Senam irama yang berasal dari musik meniuangkan pesan atau isi lagu dalam bentuk gerakan. Sementara itu, senam irama yang berasal dari seni tari mengutamakan keindahan gerak dengan irama yang dituangkan dalam bentuk cerita.
B. SENAM LANTAI DAN SENAM DASAR : GULING DEPAN, GULING BELAKANG, KAYANG, LENTING TEKUK DAN MERODA
1. Senam Lantai
Senam lantai merupakan salah satu bagian dari senam yang dipertandingkan (senam artistik) dalam olahraga senam. Senam lantai ini dipertandingkan baik untuk pria maupun wanita. Pada dasarnya bentuk-bentuk gerakan senam lantai bagi putra sama dengan bentuk gerakan bagi putri.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise atau dapat pula disebut tumbling. Senam lantai adalah senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada saat meloncat kedepan atau kebelakang.
Dikatakan senam lantai karena seluruh keterampilan gerakan dilakukan pada lantai yang beralas matras tanpa melibatkan alat lainnya. Luas lantai yang digunakan dalam kejuaraan senam adalah 12 x 12 meter dengan tambahan 1 meter disetiap sisinya sebagai pengaman. Pelaksanaan (penampilan) senam lantai dibatasi oleh waktu. Untuk putra waktunya antara 50 hingga 70 detik, sedangkan untuk putri antara 70 hingga 90 detik. Perbedaan lainnya antara putra dan putri adalah dalam pelaksanaan latihan senam lantai, untuk putri biasanya diiringi dengan musik.
a. Perlengkapan Senam Lantai
Senam lantai biasanya dilakukan dengan gedung khusus dengan peralatan sebagai berikut :
1. Lantai / matras berukuran 12 x 12 meter
2. Lantai dilapisi karet kenyal setebal 0,045 meter
Dalam pembelajaran, matras sebagai alas lantai yang digunakan harus baik untuk keamanan siswa. Matras yang baik terbuat dari busa yang kenyal, matras dari sabut kelapa, dapat juga membuat sendiri dari batang padi yang dimasukkan dalam karung bekas.
Jika tidak tetrsedia matras yang baik, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk berlatih senam lantai. Selain tidak efektif, juga dapat menyebabkan cedera yang serius.
2. Senam Ketangkasan Dasar
Senam ketangkasan dasar adalah senam ketangkasan atau senam artistik yang menggunakan alat matras. Latihan-latihannya dilakukan diatas lantai beralaskan matras di dalam gedung atau bangsal senam, maka biasanya dapat pula disebut senam lantai. Senam ketangkasan bagi siswa SLTP yaitu senam lantai dengan bentuk-bentuk latihan dasar seperti : guling depan, guling belakangg, kayang, guling lenting, dan meroda.
a. Gerakan senam lantai guling ke depan
Getrakan guling kedepan merupakan geraka dasar pada olahraga senam, bahkan juga merupakan gerakan penyelamatan bagi olahragawan yang lain apabila terjadi suatu gerakan yang sangat membahayakan keselamatan, dalam posisi jatuh kearah depan.
Cara melakukan gerakan guling ke depan adalah :
1. Diawali dari sikap jongkok kedua kaki rapat dan bertumpu jinjit.
2. Kedua lengan bertumpu pada matras pada telapak tangan.
3. Leher ditekuk kearah dada, dada menyatu dengan kedua paha, diteruskan dengan meluruskan kedua tungkai dileytakkan pada matras, dengan dorongan tungkai yang berat akan membuat badan berguling kedepan.
4. Pada saat terlentang, kecepatan berguling kedepan supaya tidak hilang atau terputus diteruskan dengan kontraksi otot perut dalam mempertahankan posisi badan tetap bulat, sehingga memudahkan terus berputar sehingga posisi badan kembali kesikap semula jongkok.
5. Dilanjutkan meluruskan kedua tungkai kesikap berdiri.
b. Gerakan guling ke belakang
Guling ke belakang atau backroll yaitu menggelundung ke belakang, bentuk badan harus dibulatkan, kaki ditundukkan sampai dagu melekat dada. Gerakan guling ke belakang ini akan dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh unsur-unsur teknik. Teknik pelaksanaan guling ke belakang adalah:
1. Sikap permulaan jongkok, tangan ke depan, kaki rapat.
2. Kepala ditundukkan, kaki menolak ke belakang.
3. Pada panggul mengenai rnatras, kedua tangan dilipat di samping telinga telapak tangan menghadap atas siap menumpu.
4. Kaki diayunkan ke belakang melewati kepala. Tangan menumpu di atas matras.
5. Kemudian tangan menumpu kuat dan kaki dilipat sampai ujung kaki mendarat ke sikap jongkok.
c. Sikap Kayang
Sikap kayang adalah suatu bentuk atau sikap membusurkan badan bagian depan ke atas, bertumpu pada kedua tangan, dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutur lurus. Sikap dan gerakan kayang akan mudah dilakukan, apabila:
1. mempunyai kelentukan otot perut, punggung, dan paha;
2. kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul; serta
3. kekuatan lengan dan bahu untuk menopang badan.
Ada beberapa tahapan cara latihan dan melakukan sikap kayang di antaranya yaitu:
1. Latihan sikap kayang dari posisi tidur
(a) Sikap permulaan:
Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua tumit dekat dengan pinggul (pantat). Kedua siku ditekuk, kedua telapak tangan diletakkan pada matras atau lantai di samping telinga, ibu jari yang lainnya menunjuk ke arah bahu.
(b) Gerakan:
Angkat badan dan luruskan kedua tungkai bersamaan dengan meluruskan kedua lengan. Tumpuan berada di kedua tungkai dan kedua telapak tangan, serta pandangan menghadap ke lantai/matras. Bentuk badan yang baik adalah menyerupai busur atau melengkung.
Gambar 5.7 Sikap kayang posisi tidur
2. Latihan sikap kayang dengan bantuan tembok
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak membelakangi tembok pada jarak kurang lebih 50 hingga 60 cm dari tombok dengan kedua kaki terbuka.
(b) Gerakan:
Lengkungkan badan ke belakang dengan memegang tembok. Kedua tangan satu per satu berpindah menyelusuri tembok ke arah bawah hingga bertumpu di lantai. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai
berikut:
(1) Tidak diharuskan sekaligus dapat mencapai lantai.
(2) Jarak dari tembok dan tempat berdiri dapat diperbesar.
(3) Pada saat akan kembali berdiri harus dibantu oleh teman, dengan mengangkat pada bagian punggung atau pundak.
3. Latihan kayang dari sikap berdiri
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak kedua kaki di buka melebar bahu, kedua tangan di samping badan.
(b) Gerakan:
Bersamaan dengan mengayunkan kedua tangan ke atas arah belakang, lentingkan badan ke belakang pelan-pelan, kepala ditengadahkan mengikuti gerakan badan melenting ke belakang, hingga kedua telapak tangan mengenai lantai. Pada waktu melentingkan badan ke belakang kedua kaki diusahakan tetap lurus, kepala tetap tengadah ke depan dan kedua tangan tetap lurus.
d. Gerakan lenting tengkuk (Neck Kip)
Gerakan lenting tengkuk adalah suatu bentuk gerakan dengan cara bertumpu pada tengkuk/pundak dan kedua telapak tangan ikut menolak serta dibantu dorongan/lentingan kedua kaki ke atas ke arah depan dengan kuat dan secepat-cepatnya juga dibantu lecutan pinggul dan pinggang. Karena gerakan lenting tengkuk cukup sulit, maka untuk dapat melakukan gerakan tersebut, perlu melakukan latihan kip terlebih dahulu.
(a) Latihan kip
(1) Sikap permulaan
Tidur terlentang, kedua kaki rapat dan lurus ke belakang, kedua telapak tangan di samping telinga dan siku ditekuk, jari-jari tangan mengarah ke pundak.
(2) Gerakannya
Angkat kedua kaki lurus ke atas, ke arah belakang hingga pinggul dan pinggang ke atas ke arah depan, bersamaan dengan gerakan lecutan dari arah pinggul dan pinggang ke atas depan dan kedua tangan ditolakkan sekuat-kuatnya, hingga dapat berdiri atau setidak-tidaknya jongkok.
(b) Latihan lenting tengkuk
(1) Sikap permulaan:
Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua tangan di samping badan dan pandangan ke depan. (Sikap saat akan melakukan roll ke depan).
(2) Gerakannya
Angkat kedua tangan ke atas sejajar dengan bahu, kemudian badan dibungkukkan sambil meletakkan kedua telapak tangan pada matras. Sambil membengkokkan kedua siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan sampai tengkuk seluruhnya menempel pada matras. Diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan hingga kedua kaki terangkat keatas. Pada saat punggung menyentuh matras, secepatnya dan sekuat-kuatnya kedua kaki dibantingkan ke atas lurus ke belakang, bersamaan dengan pinggul dan pinggang dilecutkan ke atas serta dibantu tolakan kedua tangan sekuat-kuatnya. Apabila gerakan tersebut dilakukan dengan sempurna dan dengan tenaga yang sekuat-kuatnya serta cepat, maka keadaan tubuh akan dapat berdiri seperti semula, setidak-tidaknya dapat jongkok.
Ingat !
Hindari kesatahan umum pada gerakan lenting tengkuk antara lain sebagai berikut:
1. Saat meletakkan kedua telapak tangan, terlalu lebar.
2. Pada waktu mengangkat kedua kaki, lutut ditekuk/dibengkokkan.
3. Saat mengangkat kedua kaki tidak sampai ke belakang ke arah kepala melainkan ke atas
4. Sebelum pinggul dan pinggang terangkat, kedua kaki sudah dilemparkan.
5. Saat melakukan lemparan/membanting kedua kaki kurang kuat.
6. Saat kedua kaki di bandingkan ke atas, tidak dibantu dengan lecutan dari pinggul dan pinggang dan tolakan kedua tangan.
7. Kedua kaki diangkat terlalu ke belakang, sehingga pada waktu kaki masih diangkat terlalu ke belakang, sehingga pada waktu kaki masih di belakang kepala sudah dibantingkan, akibatnya badan berbalik kebelakang.
e. Gerakan meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada satu saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Gerakan meroda kelihatannya mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, gerakan ini memerlukan koordinasi gerakan yang baik. Tanpa adanya koordinasi yang baik, gerakan ini sukar untuk dilakukan.
Cara melakukan gerakan meroda adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas atau serong ke samping (menyerupai huruf V), dan pandangan ke depan.
2. Jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu, disusul dengan meletakkan telapak tangan kanan di samping tangan kiri.
3. Pada saat kaki diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping. Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
4. Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
5. Badan terangkat dan kedua tangan lurus ke atas ke posisi semula.
C. SENAM KETANGKASAN DENGAN PETI : LOMPAT KANGKANG
Lompat kangkang merupakan salah satu gerakan dasar dalam senam ketangkasan dengan alat. Lompat kangkang adalah melakukan gerakan melompat disertai dengan kedua kaki dibuka lebar-lebar atau kangkang untuk melewati rintangan. Rintangan yang digunakan berupa peti lompat. Untuk dapat melompat kakang dengan baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang memadai di antaranya, daya lompat, kekuatan otot lengan dan tangan, kelenturan tungkai, kelincahan, dan koordinasi yang baik. Di samping itu juga diperlukan keberanian dan kesadaran gerak cepat yang tinggi.
Gerakan lompat kangkang dapat dilakukan jika didukung oleh keberanian, kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang baik. Teknik (cara) melompat kangkang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
a. Cara awalan,
b. Cara melakukan tolakan,
c. Cara melewati rintangan dan
d. Cara melakukan pendaratan.
a. Latihan cara mengambil awalan
1. Berdiri tegak dan sejajar dengan papan tolakan/ tumpuan kurang lebih 10 -15 meter.
2. Apabila merasa sudah siap untuk melakukan lompatan, berlarilah dengan menggunakan (menapak) dengan ujung-ujung kaki.
3. Berlari lurus ke arah papan tolakan dengan kecepatan sedang. Ketika mendekati papan tolakan kecepatan lari ditambah, untuk mendapatkan tolakan/ lemparan kaki ke atas.
b. Latihan cara melakukan tolakan dua kaki
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis
2. Badan dicondongkan ke depan dan tangan memegang palang atau peti / kuda-kuda lompat.
3. Lompatan sebanyak tiga kali di tempat dan pada lompatan terakhir angkat panggul tinggi-tinggi.
4. Lakukan seperti latihan di atas, dilanjutkan dengan membuka tungkai lebar-lebar, kemudian mendarat kembali di papan tolak atau garis.
c. Latihan Cara Melewati Rintangan (Peti lompat)
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis, dengan didahului awalan empat langkah sampai lima langkah.
2. Pada saat tangan bertumpu pada peti lompat, badan diluruskan dan membuat sudut antara 20 hingga 30 derajat dengan garis horizontal.
3. Setelah badan lurus, tekuk panggul dan kaki secara cepat. Bersamaan dengan itu ditolakkan tangan kuat-kuat pada peti / kuda-kuda lompat.
4. Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti lompat.
5. Pada saat kaki melewati peti / kuda-kuda lompat, maka luruskan dan angkat badan ke depan.
d. Latihan cara melakukan pendaratan
1. Pendaratan dengan menekukkan lutut dan mencondongkan badan sedikit ke depan (menekuk panggul).
2. Akhiri pendaratan dengan sikap sempurna.
Mengenal Sekilas tokoh Senam Dunia
Nikolai Adrianov dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1952. la tumbuh di tengah sistem kekakuan akademi Uni Soviet yang intensif, di mana anak-anak yang menunjukkan bakat terhadap suatu jenis olahraga tertentu diarahkan untuk kegiatan itu hingga masa dewasanya.
Adrianov merupakan sal ah satu dari sedikit orang yang memenangkan medali emas olimpiade. la memenangkan medali emas Olimpiade-nya yang pertama pada tahun 1972 di Munich, Jerman. Kala itu, ia meraih angka 19,175; suatu angka yang mendekati sempurna. Dalam senam, nilai tertinggi adalah 20 angka. Keberhasilannya ini memecahkan dominasi pesenam-pesenam Jepang yang sangat atraktif, seperti Akinori Nakayama dan Shingeru Kasamatsu.
Nikolai Adrianov merupakan pemilik rekor untuk medali terbanyak yang direbut dalam satu Olimpiade, yakni 15 medali.
Larissa Latynina memenangkan total 18 medali (termasuk 5 perak dan 4 perunggu) dalam 3 kali Olimpiade, tahun 1956, 1960, dan 1964. Hal tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri karena hingga saat ini, ia satu-satunya pesenam wanita yang memegang rekor tersebut. Ia juga menjadi satu-satunya pesenam wanita yang memenangkan 9 medali emas Olimpiade, melengkapi rekornya sebagai pemenang medali Olimpiade tersubur di era modern.
Pada Olimpiade tahun 1956 dan 1960, ia memenangkan senam serba alat dan senam lantai. Bahkan dari senam lantai itulah, prestasi terbaiknya bertahan hingga Olimpiade tahun 1964.
Pesenam kelahiran 27 Desember 1934 di Khorson, Ukraina ini mengakhiri karier senamnya dengan menjadi pelatih senam di negaranya untuk menyiapkan pembentukan tim senam guna Olimpiade-olimpiade masa depan.
RPP semester Ganjil
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan**)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi tehnik dasar (menendang dan menghentikan bola mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak kaki dengan koordinasi yang baik
• Variasi dan kombinasi tehnik dasar mengiring dan menghentikan bola dengan punggung kaki dan koordinasi yang baik
• Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, menghentikan bola, dan menggiring bola
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menedang bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar
c. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
d. Siswa dapat bermain sepakbola dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Sepakbola
• Variasi dan kombinasi mengumpan dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar
• Variasi dan kombinasi menahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan dengan telapak kaki
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung berhadapan dengan teman
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan dengan kaki bagian dalam.
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau kelompok
Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan menggunakan telapak kaki bagi teman yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di depannya
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar.
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan belakang
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berkelompok bergerak bebas
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi berbanjr dan berkelompok bergerak bebas
Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi lingkaran dan berkelompok bergerak bebas
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki
Tempatkan 3 orang pemain pada setiap bidang masing-masing
o Tim A, 3 pemain pada bidang 1
o Tim B, 3 pemain pada bidang 2
o Tim C, 3 pemain pada bidang 3
o Tim D, 3 pemain pada bidan 3
o Tim 4, 3 pemain pada bidang 4
Setiap tim berusaha menendang/mengumpan bola pada teman satu tim dan lawan tim berusaha untuk menghadangnya
Setiap tim diberi bola(membawa bola) 1 buah
Setiap tim tidak boleh keluar dari bidangnya masing-masing
Tim mendapat 1 point bila umpan bolanya lolos kerekanya di bidang lain
Tim dianggap menang bila memperoleh poin terbanyak
Permainan dilakukan 10-15 menit
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar mengumpan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan sepakbola dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan sepakbola
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
MelakukanVariasi dan Kombinasi Teknik DasarMengumpan, Menggiring Bola Dengan Kaki Bagian Dalam dan Luar Serta Menahan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam, Luar dan Telapak Kaki
1. Bentuk gerakan kaki saat menendang bola diayun ke depan arah bola
2. Bentuk gerakan kaki saat menggiring bola mendorong bola ke depan arah bola
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan teknik dasar mengumpan dan menggiring dibawa ke depan
4. Bentuk arah bola hasil mengumpan dengan kaki bagian dalam datar di atas tanah/lapangan
5. Saat melakukan teknik gerakan bola selalu dalam kontrol
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi pergelangan kaki saat menendang dan menggiring dengan kaki bagian dalam dan luar ?
2. Bagaimana posisi telapak kaki saat menahan bola menggunakan telapak kaki ?
3. Bagaimana posisi pergelangan kaki saat menahan bola dengan kaki bagian dalam dan luar ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan**)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas dan bawah bola voli dengan koordinasi yang baik
• Variasi kobinasi teknik dasar passing atas, bawah dan smash tampa awalan dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi.
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas , bawah bola voli dan smash
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas bolavoli, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah bolavoli, dengan benar
c. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar smash bolavoli tanpa awalan, dengan benar
d. Siswa dapat bermain bolavoli dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolavoli
• Passing atas bolavoli
• Passing bawah bolavoli
• Smash tanpa awalan
• Bermain bolavoli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
Melakukan teknik dasar passing atas
• Variasi dan kmbinasi teknik dasar (passing atas dan bawah ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara menangkap lalu mendorong yang diawali dengan bola dilambung di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara mendorong bola di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah sambil bergerak (perorangan/kelompok)
Melakukan passing atasdan bawah langsung (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
- Melakukan teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala secara berpasangan dan kelompok
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (passing bawah dan atas ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing bawah dengan cara mendorong bola di tempat (berpasangan)
Melakukan passing bawah dengan cara menangkap lalu mendorong yang diawali dengan bola dilambung di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing bawah sambil bergerak (kelompok)
Melakukan passing bawah langsung (berpasangan )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bawah
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kobinasi teknik dasar (passing atas, bawah dengan diawali bola dipukul dengan teknik servis) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara mendorong bola di awali bola dilambung teman dari seberang lapangan melewati atas net (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah diawali dengan bola dilempar teman dari seberang lapangan melalui atas net (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah diawali dengan bola dipukul servis teman dari seberang lapangan melewati atas net (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bawah
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (passing, atas, bawah dan smash tanpa awalan ), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali bola dilambung dari seberang lapangan (kelompok)
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali bola dilempar dari seberang lapangan (kelompok)
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali dengan bola dipukul servis teman dari seberang lapangan melewati atas net (kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas, bawah, servis dan smash tanpa awalan
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolavoli dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolavoli
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLAVOLI
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan Variasi dnaKombinasi Teknik Dasar Passing Atas, Bawah dan Smash
1. Posisi kedua lutut saat akan melakukan passing atas direndahkan
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing atas dan bawah mendorong bola ke depan atas
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli tegak
4. Bentuk arah bola hasil passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli berbentuk parabola
5. Bentuk gerakan tangan saat melakukan smash gerak memukul ke arah bawah hingga arah bola menukik
6. Posisi telapak tangan saat melakukan smash dengan jari-jari terbuka
7. Saat melakukan teknik gerakan, bola selalu dalam kontrol
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi kedua lengan saat kamu passing bawah dalam permainan bolavoli ?
1. Bagaimana posisi kedua telapak tangan saat kamu passing atas dalam permainan bolavoli ?
2. Bagaimana posisi telapak tangan saat kamu melakukan pukulan smash dalam permainan bolavoli ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi teknik dasar passing (dada, pantul dan dari atas kepala) dengan koordinasi yang baik
• Variasi dan kombinasi teknik dasar mengiring, shooting (dengan dua tangan dari atas depan kepala) dan lay-up shoot dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan pe-raturan yang di modifik
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar passing, mengiring, shooting dan lay-up shoot
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan shooting dua tanggan dengan konsisten dan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan lay-up shoot dengan konsisten dan benar
c. Siswa dapat bermain bolabasket dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolabasket
• Variasidan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan shooting dua tanggan dengan konsisten
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala dan shooting menggunakan dua tangan dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala, shooting menggunakan dua tangan dan menggiring dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala, shooting menggunakan dua tangan dan menggiring serta lay-up shoot dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
• Pemain berusaha memasukan bola ke gawang kecil, yang didahului dengan teknik passing dan menggiring kerja sama dengan teman
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
E. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolabasket dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolabasket
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN B0LABASKET
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan variasi dan kombinasi dengan konsisten
1. Posisi bola saat akan melakukan passing dada dipegang di depan dada
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing dada mendorong bola ke depan lurus
3. Posisi bola saat akan melakukan passing pantul di depan dada
4. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing pantul mendorong bola lurus ke depan bawah
5. Posisi bola saat akan melakukan passing dari atas kepala dipegang di atas kepala
6. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing dari atas kepala mengayun kedepan lurus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 24
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLABASKET
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Berani menembus pertahanan lawan
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi kedua lengan kamu setelah passing dada, pantul dan dari atas kepala ?
2. Bagaimana posisi badan yang benar setelah melakukan passing dada, pantul dari atas kepala ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan servis dan pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan servis , pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk servis, pukulan forehand dan backhand secara konsisten, dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bulu Tangkis
• Variasi dan kombinasi memegang raket untuk servis dan pukulan forehand dan backhand
• Bermain bola voli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk servis, pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan servis bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan servia dan pukulan secara langsung (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan servis bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan servia dan pukulan secara langsung (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
Permainan dilakukan 3 – 5 menit
Jumlah pemain 6 orang
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Raket,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bulutqangkis dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TANGKISI
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Forehand secara Konsisten
1. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2. Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun raket kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Backhand secara Konsisten
3. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
4. Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun raket kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman
2. Mentaati peraturan
3. Menghormati wasit
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi Awal kaki saat kamu melakukan pukulan/servis forehand dan backhand ?
2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis forehand?
3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis backhand ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan servis dan pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan servis , pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk servis, pukulan forehand dan backhand secara konsisten, dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi
B. Materi Pembelajaran
Permainan Tenis Meja
• Variasi dan kombinasi memegang bet untuk servis dan pukulan forehand dan backhand
• Bermain bola voli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk servis, pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan servis tanpa bet dilanjutkan menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola dilempar dari seberang lapangan tanpa menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (perorangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan bola dilempar dari seberang lapangan tanpa menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (perorangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Bet,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan tenis meja dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Forehand secara Konsisten
1 Posisi awal tangan memegang bet seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2 Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun bet kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Backhand secara Konsisten
3 Posisi awal tangan memegang bet seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
4 Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun bet kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN TENIS MEJA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman
2. Mentaati peraturan
3. Menghormati wasit
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN TENIIS MEJA
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi awal kaki saat kamu melakukan pukulan/servis forehand dan backhand ?
2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis forehand?
3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis backhand ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• MelakukanTeknik dasar start, lari dan finish secara berpasangan atau kelompok
• Melakukan lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar start, lari dan finish
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan koordinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lari jarak jauh
• Teknik dasar lari jauh(start, lari dan finish )
• Lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan starat dari posisi berdiri menggunakan aba-aba (berpasangan/kelompok)
Melakukan lari mengelilingi lapangan dengan langkah pendek (berpasangan/kelompok)
Melakukan start, lari dan finish (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan koordinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lari jarak jauh dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lari jarak jauh
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LARI JARAK JAUH
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan Kombinasi gerakan lengan dan kaki seirama
2. Variasi dan Kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan seimbang atau badan tidak condong ke depan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LARI JARAK JAUH
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LARI JARAK JAUH
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan telapak kaki lari jarak jauh ?
2. Bagaimana posisi gerakan lengan yang benar pada saat melakukan lari jarak jauh ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan lari jarak jauh ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat
• Melakukan lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikas
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat jauh gaya melenting (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lompat jauh jauh dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lompat Jauh Gaya Melenting
• Teknik dasar lompat jauh gaya melenting(awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat )
• Lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh gaya melenting (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan gerak melangkah dan melompat melewati titik-titik yang telah ditentukan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu melompat pada tempat pendaratan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu melompat melentingkan badan hingga dada menyentuh benda di depannya dan mendarat pada tempat pendaratan (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba lompat jauh
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lompat jauh dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lompat jauh
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
-
3. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi gerakan awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan di udara seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LOMPAT JAUH
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LOMPAT JAUH JAUH
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan lompat jauh jauh ?
2. Bagaimana posisi lengan yang benar pada saat melakukan lompat jauh ketika di udara?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat di udara ketika melakukan lompat jauh gaya melenting?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan teknik dasar awalan, tolakan, di atas mistar dan mendarat
• Lomba lompat tinggi gaya straddle
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar awalan, tolakan, di atas mistar dan mendarat
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle(awalan, tolakan, posisi di mistar dan mendarat), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lompat Tinggi Gaya Straddle
• Teknik dasar lompat tinggi gaya straddle(awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat )
• Lomba lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat tinggi gaya straddle (awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan gerakan menendang sasaran dari posisi melangkah (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menendang sasaran dari gerak melangkah (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menendang sasaran dilanjutkan denagan gerak mendarat (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak m enendang melewati mistar dilanjutkan dengan gerak mendarat (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melakukan lompat tinggi
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lompat tinggi gaya starddle dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat tinggi gaya straddle (awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lompat tinggi gaya straddle
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi gerakan awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan di udara seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan lompat tinggi gaya starddle ?
2. Bagaimana posisi kaki ayun yang benar pada saat melakukan lompat tinggi gaya straddle ketika di atas mistar?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat di atas mistar ketika melakukan lompat tinggi gaya straddle?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan
• Melakukan lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk kombinas teknik dasar memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar tolak peluru gaya membelakang(memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan) , dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Gaya Membelakang
• Teknik dasar tolak peluru gaya membelakang (memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan)
• Lomba tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar tolak peluru gaya membelakang (memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan bola kecil/basket/voli/bolakaki
Melakukan gerak menolak posisi berdiri dan menghadap arah gerakan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi menyamping (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi membelakang diawali gerak melangkah satu kali ke belakang (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi membelakang diawali dengan meluruskan salah satu kaki ke belakang (berpasangan/kelompok )
Semua gerak diawali tanpa menggunakan alat dan dilanjutkan dengan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba menolak peluru
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba menolak ke arah sasaran skor yang terdapat di lapangan terdiri dari skor 3, 6, 8, 9, dan 10 secara berkelompok (regu) masing-masing regu 4 – 6 orang
* Peserta menolak ke arah sasaran yang dituju, bila bola jatuh pada sasaran 3, maka skornya 3 (tiga) dan seterusnya
* Kemenangan regu ditentukan jumlah skor yang diperoleh setiap anggota regu
* Arah tolakan harus melewati atas tali yang di pasang melintang di atas lapangan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar tolak peluru gaya membelakang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar tolak peluru gaya memb elakang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi seirama memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan menolak peluru ?
2. Bagaimana posisi kaki belakang yang benar pada saat akan melakukan melakukan awal gerakan tolak peluru ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat akan melakukan menolak peluru gaya membelakang?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan
• Melakukan lomba lempar cakram dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar lempar cakram gaya memutar(memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan) , dengan benar
2. Siswa dapat melakukan lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lempar Cakram Gaya Memutar
• Teknik dasar lempar cakram gaya memutar (memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan)
• Lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram gaya memutar (memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan gelang-gelang
Melakukan gerak melemparposisi menghadap arah lemparan dan diawali melangkah satu kali ke depan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping dan melangkah satu kali ke depan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi membelakang dan dilanjutkan dengan gerak melangkah satu kali ke belakang (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi membelakangi arah lepmparan dan dilanjutkan dengan memutar badan (berpasangan/kelompok )
Semua gerakan diawali tanpa alat dan dilanjutkan menggunakan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melempar cakram
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba melempar ke arah sasaran skor yang terdapat di lapangan terdiri dari skor 3, 6, 8, 9, dan 10 secara berkelompok (regu) masing-masing regu 4 – 6 orang
* Peserta melempar ke arah sasaran yang dituju, bila cakram jatuh pada sasaran 3, maka skornya 3 (tiga) dan seterusnya
* Kemenangan regu ditentukan oleh jumlah skor yang diperoleh oleh setiap anggota regu
* Arah lemparan harus melewati atas tali yang di pasang melintang di atas lapangan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram gaya memutar
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lempar cakram gaya memutar
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan cakram melempar ?
2. Bagaimana posisi kedua kaki yang benar pada saat akan melakukan awal gerakan lemparan cakram ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat akan melakukan lempar cakram gaya memutar?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan
• Melakukan lomba lempar lembing dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat melakukan teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan ), dengan benar
2 Siswa dapat melakukan lomba lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lempar Lembing Langkah Silang
• Teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan )
• Lomba lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan ) , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan bola kecil/tongkat
Melakukan gerak melempar di tempat dari posisi berdiri menggunakan dua tangan di lanjutkan sambil bergerak jogging (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping menggunakan satu tangan di tempat dilanjutkan sambil bergerak jogging (berpasangan /kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping dilanjutkan gerak menyilangkan kaki (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar diawali dengan gerak membawa lembing, lari dan gerak menyilangkan kaki (berpasangan/kelompok )
Semua gerakan diawali tanpa alat dan dilanjutkan menggunakan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melempar lembing
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba melempar ke arah sasaran yang terdapat dilapangan
* Peserta melempar lembing menggunakan bola kecil ke arah sasaran dari jarak 8 – 10 meter
* Jumlah peserta perkelompok 4 – 6 orang
* Setiap lemparan anggota kelompok tepat mengenai sasaran mendapat skor 1 (satu)
* Arah lemparan harus melalui atas tali yang dipasang melintang
* Kemenangan regu ditentukan oleh jumlah skor yang diperoleh oleh setiap regu
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lempar lembing langkah silang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang (emegang, membawa, melempar dan gerak ikutan) seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lempar lembing ?
2. Bagaimana posisi kedua kaki yang benar pada saat akan melakukan awal gerakan lemparan lembing ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar setelah melakukan lempar lembing ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan olahraga beladiri lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik) serta nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar dengan benar (kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkis)
• Melakukan gerak berpasangan (sambungan)
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar, gerak langkah, kuda-kuda, pukulan dan tangkis
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan gerak berpasangan dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pencaksilat
• Variasi dan kombinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
• Gerak berpasangan
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar kuda-kuda depan, belakang, samping dan tengah (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik asar langkah segaris, tegak lurus dan langkah serong (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar pukulan atas, bawah, depan dan samping (perorangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar tangkisan tangkisan satu tangan, tangkisan siku, tangkisan dua lengan dan tangkisan kaki (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
Melakukan gerak berpasangan untuk penanaman nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan nilai dengan menekankan pada nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Variasi dan kombinasi gerakan kuda-kuda dan langkah seirama (tidak terputus)
2. Variasi dan kombinasi gerakan pukulan dan tangkisan tidak terputus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PENCAK SILAT
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Berani (tidak ragu-ragu saat melakukan serangan/tangkisan)
2. Jujur (mengakui keunggulan lawan )
3. Menghormati lawan (tidak melukai/mecelakakan lawan )
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP PENCAK SILAT
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi lutut saat melakukan kuda-kuda depan ?
2. Bagaimana posisi gerakan lengan yang benar pada saat melakukan tangkisan lengan ke arah luar ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan kuda-kuda ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan jenis latihan beban dengan alat sederhana untuk meningkatkan kebugaran dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1 Mengidentifikasi jenis-jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan
2 Mempraktikan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan untuk kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan alat sederhana serta nilai semangat, tanggung jawab, disiplin,dan percaya diri
Indikator
Psikomotor
• Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan (untuk badan bagian atas dan bawah)
• Melakukan bentuk latihan untuk kelentukan ( persendian leher,tangan, lengan,pinggang, lutut dan kaki) dan latihan kekuatan, daya tahan serta kecepatan untuk badan bagian atas dan bawah)
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan untuk kekuatan, kecepatan, kelentukan dan daya tahan badan bagian atas serta bawah
Afeksi
Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki) dengan benar
b. Siswa dapat melakukan latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pengenbangan/Kebugaran jasmani
• Identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki)
• Latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan identifikasi bentuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah, otot lengan, badan dan kaki(berpasangan/kelompok)
Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan, persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan otot badan bagian atas dan bawah, otot lengan, badan dan kaki(berpasangan/kelompok)
Melakukan bentuk latihan untuk latihan kecepatan dan daya tahan otot badan bagian bawah (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan identifikasi dan latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan identifikasi dan bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki) dengan menekankan pada nilai semangat, tanggung jawab, disiplin,dan percaya diri
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep identifikasi dan bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan bentuk latihan untuk kelentukan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN BENTUK LATIHAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Mengidentifikasi bentuk latihan sesuai untuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah
2. Mengidentifikasi bentuk latihan sesuai untuk latihan kelentukan
3. Melakukan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagaian atas dan bawah dengan teknik yang benar
4. Melakukan bentuk latihan kelentukan dengan teknik yang benar
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Semangat(sungguh-sungguh dalam melakukan latihan)
2. Tanggung jawab(Melakukan bentuk latihan sesuai hasil identifikasi)
3. Disiplin(Melakukan latihan mengikuti aturan yang telah ditentukan)
4. Percaya diri (Melakukan latihan tidak ragu-ragu)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP KEBUGARAN JASMANI
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan latihan kekuatan badan bagian atas dengan menggunakan bola ?
2. Bagaimana cara melakukan latihan daya tahan badan bagian atas dengan menggunakan bola ?
3. Bagaimana cara melakukan latihan kecepatan badan bagian bawah ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan rangkaian gerak senam lantai dengan gerakan yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan
2. Mempraktikan beberapa rangkaian senam lantai, serta nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika
Indikator
Psikomotor
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) delanjutkan dengan gerak berguling kedepan dan bergerak guling lenting
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, keberanian dan keselamatan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting, dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Uji diri/Senam lantai
- Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan
- Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan rangkai keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar keseimbangan sikap melayang ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar keseimbangan berdiri dengan kepala ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar meroda( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar guling depan dan guling belakang( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan rangkai keseimbangan (bertumbu selaian kaki) dilanjutkan denagn gerak dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar berdiri dengan kepala (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar guling depan dan belakang (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Matras
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting dengan menanamkan nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN RANGKAIAN GERAK
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerak rangkai keseimbangan dengan kaki dan berguling ke depan dilakukan tidak terputus-putus.
2. Gerak rangkai keseimbangan bukan dengan kaki dan berguling ke depan dilanjutkan guling lenting dilakukan tidak terputus-putus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN GERAK
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Keberanian (tidak ragu-ragu saat melakukan gerakan)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Estetika(gerakan yang dilakukan terkesan indah)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN GERAK
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan kaki ?
2. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan selain kaki ?
3. Bagaimana cara melakukan guling lenting setelah berguling ke depan pada rangkaian gerak ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan rangkaian gerak teknik senam irama tanpa dan dengan alat serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi gerak yang baik serta nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
2. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik berirama menggunakan alat dengan koordinasi gerak serta nilai, disiplin, toleransi, keluesan, dan estetika
Indikator
Psikomotor
• Melakukan gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
• Melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan,smping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan ko ordinasi yang baik
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki
• Mengetahui bentuk –bentuk tehnik dasar mengayun dengan tongkat kedepan,samping dan belakang badan, diikuti dengan gerak melangkah
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, toleransi, keluwesan dan estetika
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Aktivitas Ritmik/Senam irama
- Gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
- Gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
-
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasarlangkah kaki depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasarlangkah kaki depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar mengayunan tongkat depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik untuk menanamkan nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
-
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN RANGKAIAN SENAM IRAMA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dilakukan tidak terputus-putus.
2. Gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki tidak terputus-putu
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN SENAM IRAMA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Estetika(gerakan yang dilakukan terkesan indah)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lutut saat kaki melangkah ?
2. Darimana sumber gerakan saat lengan mengayun tongkat ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan teknik dasar renang gaya punggung dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya*)
Kompetensi Dasar
1 Mempraktikkan teknik dasar gerakan kaki renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
2 Mempraktikkan teknik dasar gerakan lengan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
3 Mempraktikkan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gay punggung
• Melakukan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk tehnik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya bebas
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, keberanian dan kebersihan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Siswa dapat melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gaya punggung
• Siswa dapat melakukan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung
B. Materi Pembelajaran
Renang Gaaya Punggung
• Teknik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Lomba renang gaya punggung dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan berpegangan parit kolam
( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kepala dipegang teman ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan dipegang teman
( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan berpegangan papan pelampung ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan lurus di belakang kepala ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan tehnik dasar gerakan lengan dan pernafasan renang gaya punggung , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar gerakan lengan, kedua kaki dipegang teman ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan lengan, kedua paha menggepat papan pelampung ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba renang gaya punggung dengan peraturan yang dimodifikasi
• Lomba dilakukan pada kolam cetek/dangkal
• Dilakukan secara berpasangan
• Lakukan gerakan tangan dengan kedua kaki dipegang teman, menempuh jarak 25 m
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR RENANG GAYA PUNGGUNG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1 Gerakan kaki saat melakukan teknik dasar renang gaya punggung menendang dan menekan permukaan ai
2 Gerakan lengan saat melakukan teknik dasar renang gaya punggung diputar lurus ke belakang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RENANG GAYA PUNGGUNG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan kolam
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP RENANG GAYA PUNGGUNG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan kaki saat melakukan renang gaya punggung ? ……………………………………….
2. Darimana sumber gerakan kaki saat melakukan renang gaya punggung ? ……………………………………………
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan dasar-dasar penjelajahan di alam bebasdan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rencana kegiatan penjelajahan serta nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
2. Mempraktikan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas serta nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
Indikator
Psikomotor
• Pembuatan perencanaan, dasar-dasar kegiatan penjelajahan dialam bebas (perencanan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tempat kegiatan) secara kelompok
• Keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Kognisi
• Mengetahui Pembuatan perencanaan, dasar-dasar kegiatan penjelajahan dialam bebas
• Mengetahui cara memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, dan kebersihan
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pendidikan di luar kelas
- Pembuatan rencana kegiatan penjelajahan
- Melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
D. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan melakukan pememecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dilakukan di luar jam belajar ( berpasangan / kelompok )
Melakukan kegiatan penjelajahan dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam kegiatan dilakukan di luar jam pelajaran ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- ATK
- Ruang terbuka dan peralatan perkemahan
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas untuk menanamkan nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN KEGIATAN DI LUAR KELAS
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Pembuatan Rencana Kegiatan Penjelajahan
1. Ada latar belakang masalah
2. Ada tujuan kegiatan
3. Ada rencana anggaran kegiatan
4. Ada susunan kepanitiaan dan penanggung jawab
Keterampilan Memecahkan Masalah Yang Dihadapi Dalam Penjelajahan
5 Dapat menunjukan arah dengan menggunakan kompas
6 Dapat membaca peta lapangan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN SENAM IRAMA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Kedisiplinan (mentaati peraturan yang telah disepakati)
3. Keselamatan (tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain)
4. Kebersihan (tidak membuang sampah sembarang )
5. Etik (berbicara dan bertingkah laku baik)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Apa kegunaan peta dalam kegiatan penjelajahan ?
2. Apa kegunaan kompas dalam kegiatan penjelajahan ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Menerapkan budaya hidup sehat
Kompetensi Dasar
1. Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran
2. Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran
Indikator
Psikomotor
• Melakukanidentifikasi peyebab kebakaran (merokok, zat yang mudah terbakar, nyala api terbuka)
• Identifikasi cara pencegahan bahaya kebakaran
Kognisi
• Mengetahui peyebab kebakaran
• Mengetahui cara menghindari bahaya kebakaran
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, dan kebersihan
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dengan benar
2. Siswa dapat melakukan cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Kesehatan
- Identifikasi berbagai bahaya kebakaran
- Cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, dan apersepsi
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara menghindari bahaya kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam belajar
( berpasangan / kelompok )
Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam pelajaran ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- ATK
- Ruang terbuka
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran untuk menanamkan nilai kehati-hatian, peka terhadap lingkungan, kerjasama
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Unjuk Kerja
1 2 3 4
Identifikasi kebakaran
1.Terdapat benda/zat yang mudah terbakar
2. Instalasi listrik sudah usang/pemasangan kabel tidak tepat
3. Adanya pembakaran sampah yang sembarang
4.Masih terdapat rumah penduduk yang berdinding bilik/gedeg
Cara menghindari kebakaran
5. Menghindari menyimpan benda/zat yang mudah terbakar
6. Tidak melakukan pembakaran sampah sembarang
7. Tidak melakukan pemasangan listrik tanpa izin PLN
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 28
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Kehati-hatian (teliti dalam melakukan pengamatan)
3. Peka terhadap lingkungan (peduli dengan kondisi lingkungan)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana identifikasi kamu terhadap POM bensin dengan bahaya kebakaran ?
2. Bagaimana upaya untuk mencegah kebakaran di rumah kamu ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan**)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi tehnik dasar (menendang dan menghentikan bola mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak kaki dengan koordinasi yang baik
• Variasi dan kombinasi tehnik dasar mengiring dan menghentikan bola dengan punggung kaki dan koordinasi yang baik
• Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar menendang, menghentikan bola, dan menggiring bola
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menedang bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar
c. Siswa dapat melakukan variasi kombinasi teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
d. Siswa dapat bermain sepakbola dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Sepakbola
• Variasi dan kombinasi mengumpan dan menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar
• Variasi dan kombinasi menahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan dengan telapak kaki
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan dalam serta menghentikan bola dengan telapak kaki) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung berhadapan dengan teman
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan dengan kaki bagian dalam.
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau kelompok
Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan menggunakan telapak kaki bagi teman yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
Melakukan teknik dasar menggiring mengikuti gerakan teman yang di depannya
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar.
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan belakang
Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berkelompok bergerak bebas
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Kombinasi teknik dasar (mengumpan, menghentikan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi berbanjr dan berkelompok bergerak bebas
Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi lingkaran dan berkelompok bergerak bebas
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki
Tempatkan 3 orang pemain pada setiap bidang masing-masing
o Tim A, 3 pemain pada bidang 1
o Tim B, 3 pemain pada bidang 2
o Tim C, 3 pemain pada bidang 3
o Tim D, 3 pemain pada bidan 3
o Tim 4, 3 pemain pada bidang 4
Setiap tim berusaha menendang/mengumpan bola pada teman satu tim dan lawan tim berusaha untuk menghadangnya
Setiap tim diberi bola(membawa bola) 1 buah
Setiap tim tidak boleh keluar dari bidangnya masing-masing
Tim mendapat 1 point bila umpan bolanya lolos kerekanya di bidang lain
Tim dianggap menang bila memperoleh poin terbanyak
Permainan dilakukan 10-15 menit
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar mengumpan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan sepakbola dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan sepakbola
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
MelakukanVariasi dan Kombinasi Teknik DasarMengumpan, Menggiring Bola Dengan Kaki Bagian Dalam dan Luar Serta Menahan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam, Luar dan Telapak Kaki
1. Bentuk gerakan kaki saat menendang bola diayun ke depan arah bola
2. Bentuk gerakan kaki saat menggiring bola mendorong bola ke depan arah bola
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan teknik dasar mengumpan dan menggiring dibawa ke depan
4. Bentuk arah bola hasil mengumpan dengan kaki bagian dalam datar di atas tanah/lapangan
5. Saat melakukan teknik gerakan bola selalu dalam kontrol
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 20
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi pergelangan kaki saat menendang dan menggiring dengan kaki bagian dalam dan luar ?
2. Bagaimana posisi telapak kaki saat menahan bola menggunakan telapak kaki ?
3. Bagaimana posisi pergelangan kaki saat menahan bola dengan kaki bagian dalam dan luar ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan koordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan**)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas dan bawah bola voli dengan koordinasi yang baik
• Variasi kobinasi teknik dasar passing atas, bawah dan smash tampa awalan dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi.
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas , bawah bola voli dan smash
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing atas bolavoli, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing bawah bolavoli, dengan benar
c. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar smash bolavoli tanpa awalan, dengan benar
d. Siswa dapat bermain bolavoli dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolavoli
• Passing atas bolavoli
• Passing bawah bolavoli
• Smash tanpa awalan
• Bermain bolavoli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
Melakukan teknik dasar passing atas
• Variasi dan kmbinasi teknik dasar (passing atas dan bawah ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara menangkap lalu mendorong yang diawali dengan bola dilambung di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara mendorong bola di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah sambil bergerak (perorangan/kelompok)
Melakukan passing atasdan bawah langsung (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
- Melakukan teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala secara berpasangan dan kelompok
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (passing bawah dan atas ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing bawah dengan cara mendorong bola di tempat (berpasangan)
Melakukan passing bawah dengan cara menangkap lalu mendorong yang diawali dengan bola dilambung di tempat (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing bawah sambil bergerak (kelompok)
Melakukan passing bawah langsung (berpasangan )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bawah
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kobinasi teknik dasar (passing atas, bawah dengan diawali bola dipukul dengan teknik servis) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas dan bawah dengan cara mendorong bola di awali bola dilambung teman dari seberang lapangan melewati atas net (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah diawali dengan bola dilempar teman dari seberang lapangan melalui atas net (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing atas dan bawah diawali dengan bola dipukul servis teman dari seberang lapangan melewati atas net (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bawah
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Variasi dan kombinasi teknik dasar (passing, atas, bawah dan smash tanpa awalan ), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali bola dilambung dari seberang lapangan (kelompok)
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali bola dilempar dari seberang lapangan (kelompok)
Melakukan passing atas, bawah dan smash diawali dengan bola dipukul servis teman dari seberang lapangan melewati atas net (kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas, bawah, servis dan smash tanpa awalan
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolavoli dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolavoli
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLAVOLI
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan Variasi dnaKombinasi Teknik Dasar Passing Atas, Bawah dan Smash
1. Posisi kedua lutut saat akan melakukan passing atas direndahkan
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing atas dan bawah mendorong bola ke depan atas
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli tegak
4. Bentuk arah bola hasil passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli berbentuk parabola
5. Bentuk gerakan tangan saat melakukan smash gerak memukul ke arah bawah hingga arah bola menukik
6. Posisi telapak tangan saat melakukan smash dengan jari-jari terbuka
7. Saat melakukan teknik gerakan, bola selalu dalam kontrol
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi kedua lengan saat kamu passing bawah dalam permainan bolavoli ?
1. Bagaimana posisi kedua telapak tangan saat kamu passing atas dalam permainan bolavoli ?
2. Bagaimana posisi telapak tangan saat kamu melakukan pukulan smash dalam permainan bolavoli ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Variasi dan kombinasi teknik dasar passing (dada, pantul dan dari atas kepala) dengan koordinasi yang baik
• Variasi dan kombinasi teknik dasar mengiring, shooting (dengan dua tangan dari atas depan kepala) dan lay-up shoot dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan pe-raturan yang di modifik
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar passing, mengiring, shooting dan lay-up shoot
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan shooting dua tanggan dengan konsisten dan benar
b. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan lay-up shoot dengan konsisten dan benar
c. Siswa dapat bermain bolabasket dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolabasket
• Variasidan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala serta menggiring bola dan shooting dua tanggan dengan konsisten
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala dan shooting menggunakan dua tangan dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala, shooting menggunakan dua tangan dan menggiring dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok
3. Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala, shooting menggunakan dua tangan dan menggiring serta lay-up shoot dengan konsisten, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok)
Melakukan passing (perorangan/kelompok)
Melakukan passing (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
• Pemain berusaha memasukan bola ke gawang kecil, yang didahului dengan teknik passing dan menggiring kerja sama dengan teman
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
E. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolabasket dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolabasket
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN B0LABASKET
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan variasi dan kombinasi dengan konsisten
1. Posisi bola saat akan melakukan passing dada dipegang di depan dada
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing dada mendorong bola ke depan lurus
3. Posisi bola saat akan melakukan passing pantul di depan dada
4. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing pantul mendorong bola lurus ke depan bawah
5. Posisi bola saat akan melakukan passing dari atas kepala dipegang di atas kepala
6. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing dari atas kepala mengayun kedepan lurus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 24
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLABASKET
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Berani menembus pertahanan lawan
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi kedua lengan kamu setelah passing dada, pantul dan dari atas kepala ?
2. Bagaimana posisi badan yang benar setelah melakukan passing dada, pantul dari atas kepala ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan servis dan pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan servis , pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk servis, pukulan forehand dan backhand secara konsisten, dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bulu Tangkis
• Variasi dan kombinasi memegang raket untuk servis dan pukulan forehand dan backhand
• Bermain bola voli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk servis, pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan servis bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan servia dan pukulan secara langsung (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang raket untuk pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan servis bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola tanpa raket dan net dilanjutkan menggunakan raket dan net (berpasangan/kelompok)
Melakukan servia dan pukulan secara langsung (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
Permainan dilakukan 3 – 5 menit
Jumlah pemain 6 orang
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Raket,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang raket forehand dan backhand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bulutqangkis dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TANGKISI
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Forehand secara Konsisten
1. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2. Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun raket kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Backhand secara Konsisten
3. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
4. Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun raket kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman
2. Mentaati peraturan
3. Menghormati wasit
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi Awal kaki saat kamu melakukan pukulan/servis forehand dan backhand ?
2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis forehand?
3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis backhand ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik ), serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan servis dan pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan servis , pukulan forehand serta backhand dengan koordinasi yang baik
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk servis, pukulan forehand dan backhand secara konsisten, dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi
B. Materi Pembelajaran
Permainan Tenis Meja
• Variasi dan kombinasi memegang bet untuk servis dan pukulan forehand dan backhand
• Bermain bola voli menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk servis, pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan servis tanpa bet dilanjutkan menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola dilempar dari seberang lapangan tanpa menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (perorangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar memegang bet untuk pukulan forehand dan backhan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pukulan bola dilempar dari seberang lapangan tanpa menggunakan bet (berpasangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (perorangan/kelompok)
Melakukan pukulan bola menggunakan bet (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Bet,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang bet forehand dan backhand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan tenis meja dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Forehand secara Konsisten
1 Posisi awal tangan memegang bet seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2 Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun bet kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
Variasi dan Kombinasi Pukulan/Servis Backhand secara Konsisten
3 Posisi awal tangan memegang bet seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
4 Gerakan lengan melakukan pukulan forehand/servis mengayun bet kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN TENIS MEJA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman
2. Mentaati peraturan
3. Menghormati wasit
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN TENIIS MEJA
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi awal kaki saat kamu melakukan pukulan/servis forehand dan backhand ?
2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis forehand?
3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan/servis backhand ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• MelakukanTeknik dasar start, lari dan finish secara berpasangan atau kelompok
• Melakukan lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar start, lari dan finish
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan koordinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lari jarak jauh
• Teknik dasar lari jauh(start, lari dan finish )
• Lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan starat dari posisi berdiri menggunakan aba-aba (berpasangan/kelompok)
Melakukan lari mengelilingi lapangan dengan langkah pendek (berpasangan/kelompok)
Melakukan start, lari dan finish (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lari jarak jauh dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan koordinasi teknik dasar lari jarak jauh (start, lari dan finish)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lari jarak jauh dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lari jarak jauh
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LARI JARAK JAUH
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan Kombinasi gerakan lengan dan kaki seirama
2. Variasi dan Kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan seimbang atau badan tidak condong ke depan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LARI JARAK JAUH
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LARI JARAK JAUH
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan telapak kaki lari jarak jauh ?
2. Bagaimana posisi gerakan lengan yang benar pada saat melakukan lari jarak jauh ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan lari jarak jauh ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat
• Melakukan lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikas
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat jauh gaya melenting (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lompat jauh jauh dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lompat Jauh Gaya Melenting
• Teknik dasar lompat jauh gaya melenting(awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat )
• Lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh gaya melenting (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan gerak melangkah dan melompat melewati titik-titik yang telah ditentukan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu melompat pada tempat pendaratan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak lari, melangkah melalui rintangan lalu melompat melentingkan badan hingga dada menyentuh benda di depannya dan mendarat pada tempat pendaratan (perorangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba lompat jauh
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lompat jauh dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat jauh (awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lompat jauh dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lompat jauh
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
-
3. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi gerakan awalan, tolakan, posisi di udara dan mendarat seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan di udara seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LOMPAT JAUH
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LOMPAT JAUH JAUH
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan lompat jauh jauh ?
2. Bagaimana posisi lengan yang benar pada saat melakukan lompat jauh ketika di udara?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat di udara ketika melakukan lompat jauh gaya melenting?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan teknik dasar awalan, tolakan, di atas mistar dan mendarat
• Lomba lompat tinggi gaya straddle
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar awalan, tolakan, di atas mistar dan mendarat
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle(awalan, tolakan, posisi di mistar dan mendarat), dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lompat Tinggi Gaya Straddle
• Teknik dasar lompat tinggi gaya straddle(awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat )
• Lomba lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat tinggi gaya straddle (awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan gerakan menendang sasaran dari posisi melangkah (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menendang sasaran dari gerak melangkah (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menendang sasaran dilanjutkan denagan gerak mendarat (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak m enendang melewati mistar dilanjutkan dengan gerak mendarat (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melakukan lompat tinggi
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lompat tinggi gaya starddle dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lompat tinggi gaya straddle (awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lompat tinggi gaya straddle dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lompat tinggi gaya straddle
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi gerakan awalan, tolakan, posisi di atas mistar dan mendarat seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki dan posisi badan di udara seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana pendaratan lompat tinggi gaya starddle ?
2. Bagaimana posisi kaki ayun yang benar pada saat melakukan lompat tinggi gaya straddle ketika di atas mistar?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat di atas mistar ketika melakukan lompat tinggi gaya straddle?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan
• Melakukan lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk kombinas teknik dasar memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar tolak peluru gaya membelakang(memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan) , dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Gaya Membelakang
• Teknik dasar tolak peluru gaya membelakang (memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan)
• Lomba tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar tolak peluru gaya membelakang (memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan), dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan bola kecil/basket/voli/bolakaki
Melakukan gerak menolak posisi berdiri dan menghadap arah gerakan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi menyamping (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi membelakang diawali gerak melangkah satu kali ke belakang (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak menolak dari posisi membelakang diawali dengan meluruskan salah satu kaki ke belakang (berpasangan/kelompok )
Semua gerak diawali tanpa menggunakan alat dan dilanjutkan dengan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba menolak peluru
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba menolak ke arah sasaran skor yang terdapat di lapangan terdiri dari skor 3, 6, 8, 9, dan 10 secara berkelompok (regu) masing-masing regu 4 – 6 orang
* Peserta menolak ke arah sasaran yang dituju, bila bola jatuh pada sasaran 3, maka skornya 3 (tiga) dan seterusnya
* Kemenangan regu ditentukan jumlah skor yang diperoleh setiap anggota regu
* Arah tolakan harus melewati atas tali yang di pasang melintang di atas lapangan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar tolak peluru gaya membelakang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar tolak peluru gaya membelakang dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar tolak peluru gaya memb elakang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi seirama memegang, meletakan peluru, posisi awal, gerak menolak dan gerak ikutan seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan menolak peluru ?
2. Bagaimana posisi kaki belakang yang benar pada saat akan melakukan melakukan awal gerakan tolak peluru ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat akan melakukan menolak peluru gaya membelakang?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan
• Melakukan lomba lempar cakram dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar lempar cakram gaya memutar(memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan) , dengan benar
2. Siswa dapat melakukan lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lempar Cakram Gaya Memutar
• Teknik dasar lempar cakram gaya memutar (memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan)
• Lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram gaya memutar (memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan gelang-gelang
Melakukan gerak melemparposisi menghadap arah lemparan dan diawali melangkah satu kali ke depan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping dan melangkah satu kali ke depan (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi membelakang dan dilanjutkan dengan gerak melangkah satu kali ke belakang (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi membelakangi arah lepmparan dan dilanjutkan dengan memutar badan (berpasangan/kelompok )
Semua gerakan diawali tanpa alat dan dilanjutkan menggunakan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melempar cakram
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba melempar ke arah sasaran skor yang terdapat di lapangan terdiri dari skor 3, 6, 8, 9, dan 10 secara berkelompok (regu) masing-masing regu 4 – 6 orang
* Peserta melempar ke arah sasaran yang dituju, bila cakram jatuh pada sasaran 3, maka skornya 3 (tiga) dan seterusnya
* Kemenangan regu ditentukan oleh jumlah skor yang diperoleh oleh setiap anggota regu
* Arah lemparan harus melewati atas tali yang di pasang melintang di atas lapangan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram gaya memutar
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lomba lempar cakram gaya memutar dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lempar cakram gaya memutar
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi teknik dasar lempar cakram memegang, posisi awal, memutar, melempar dan gerak ikutan seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR LEMPAR CAKRAM GAYA MEMUTAR
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan cakram melempar ?
2. Bagaimana posisi kedua kaki yang benar pada saat akan melakukan awal gerakan lemparan cakram ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat akan melakukan lempar cakram gaya memutar?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar atletik lanjutan dengan baik serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan
• Melakukan lomba lempar lembing dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan dengan teman
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat melakukan teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan ), dengan benar
2 Siswa dapat melakukan lomba lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lempar Lembing Langkah Silang
• Teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan )
• Lomba lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang ( memegang, membawa, melempar dan gerak ikutan ) , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Alat dapat dimodifikasi menggunakan bola kecil/tongkat
Melakukan gerak melempar di tempat dari posisi berdiri menggunakan dua tangan di lanjutkan sambil bergerak jogging (berpasangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping menggunakan satu tangan di tempat dilanjutkan sambil bergerak jogging (berpasangan /kelompok)
Melakukan gerak melempar dari posisi menyamping dilanjutkan gerak menyilangkan kaki (perorangan/kelompok)
Melakukan gerak melempar diawali dengan gerak membawa lembing, lari dan gerak menyilangkan kaki (berpasangan/kelompok )
Semua gerakan diawali tanpa alat dan dilanjutkan menggunakan alat
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba melempar lembing
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba melempar ke arah sasaran yang terdapat dilapangan
* Peserta melempar lembing menggunakan bola kecil ke arah sasaran dari jarak 8 – 10 meter
* Jumlah peserta perkelompok 4 – 6 orang
* Setiap lemparan anggota kelompok tepat mengenai sasaran mendapat skor 1 (satu)
* Arah lemparan harus melalui atas tali yang dipasang melintang
* Kemenangan regu ditentukan oleh jumlah skor yang diperoleh oleh setiap regu
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lempar lembing langkah silang dengan peraturan yang telah dimodifikasi. taati aturan lomba, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lempar lembing langkah silang
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1.Variasi dan kombinasi teknik dasar lempar lembing langkah silang (emegang, membawa, melempar dan gerak ikutan) seirama
2. Variasi dan kombinasi gerakan lengan, kaki, pinggang dan posisi badan saat bergerak seimbang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Mentaati peraturan
2. Menghormati juri
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TEKNIK DASAR LEMPAR LEMBING LANGKAH SILANG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lempar lembing ?
2. Bagaimana posisi kedua kaki yang benar pada saat akan melakukan awal gerakan lemparan lembing ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar setelah melakukan lempar lembing ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan olahraga beladiri lanjutan dengan konsisten (koordinasi yang baik) serta nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Indikator
Psikomotor
• Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar dengan benar (kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkis)
• Melakukan gerak berpasangan (sambungan)
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk variasi dan kombinasi teknik dasar, gerak langkah, kuda-kuda, pukulan dan tangkis
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan gerak berpasangan dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pencaksilat
• Variasi dan kombinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
• Gerak berpasangan
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar kuda-kuda depan, belakang, samping dan tengah (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik asar langkah segaris, tegak lurus dan langkah serong (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar pukulan atas, bawah, depan dan samping (perorangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar tangkisan tangkisan satu tangan, tangkisan siku, tangkisan dua lengan dan tangkisan kaki (berpasangan/kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
Melakukan gerak berpasangan untuk penanaman nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan nilai dengan menekankan pada nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Variasi dan kombinasi gerakan kuda-kuda dan langkah seirama (tidak terputus)
2. Variasi dan kombinasi gerakan pukulan dan tangkisan tidak terputus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PENCAK SILAT
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Berani (tidak ragu-ragu saat melakukan serangan/tangkisan)
2. Jujur (mengakui keunggulan lawan )
3. Menghormati lawan (tidak melukai/mecelakakan lawan )
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP PENCAK SILAT
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi lutut saat melakukan kuda-kuda depan ?
2. Bagaimana posisi gerakan lengan yang benar pada saat melakukan tangkisan lengan ke arah luar ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan kuda-kuda ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan jenis latihan beban dengan alat sederhana untuk meningkatkan kebugaran dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1 Mengidentifikasi jenis-jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan
2 Mempraktikan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan untuk kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan alat sederhana serta nilai semangat, tanggung jawab, disiplin,dan percaya diri
Indikator
Psikomotor
• Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan (untuk badan bagian atas dan bawah)
• Melakukan bentuk latihan untuk kelentukan ( persendian leher,tangan, lengan,pinggang, lutut dan kaki) dan latihan kekuatan, daya tahan serta kecepatan untuk badan bagian atas dan bawah)
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan untuk kekuatan, kecepatan, kelentukan dan daya tahan badan bagian atas serta bawah
Afeksi
Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan berbagi tempat serta peralatan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki) dengan benar
b. Siswa dapat melakukan latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pengenbangan/Kebugaran jasmani
• Identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki)
• Latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan identifikasi bentuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah, otot lengan, badan dan kaki(berpasangan/kelompok)
Melakukan identifikasi bentuk latihan untuk kelentukan, persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas,kekuatan,kecepatan dan daya tahan bagian bawah, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan otot badan bagian atas dan bawah, otot lengan, badan dan kaki(berpasangan/kelompok)
Melakukan bentuk latihan untuk latihan kecepatan dan daya tahan otot badan bagian bawah (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan identifikasi dan latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan identifikasi dan bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan bentuk latihan untuk kelentukan (persendian leher, tangan, lengan, pinggang, lutut dan kaki) dengan menekankan pada nilai semangat, tanggung jawab, disiplin,dan percaya diri
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep identifikasi dan bentuk latihan untuk kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah,identifikasi dan bentuk latihan untuk kelentukan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN BENTUK LATIHAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Mengidentifikasi bentuk latihan sesuai untuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagian atas dan bawah
2. Mengidentifikasi bentuk latihan sesuai untuk latihan kelentukan
3. Melakukan bentuk latihan kekuatan dan daya tahan badan bagaian atas dan bawah dengan teknik yang benar
4. Melakukan bentuk latihan kelentukan dengan teknik yang benar
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Semangat(sungguh-sungguh dalam melakukan latihan)
2. Tanggung jawab(Melakukan bentuk latihan sesuai hasil identifikasi)
3. Disiplin(Melakukan latihan mengikuti aturan yang telah ditentukan)
4. Percaya diri (Melakukan latihan tidak ragu-ragu)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP KEBUGARAN JASMANI
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan latihan kekuatan badan bagian atas dengan menggunakan bola ?
2. Bagaimana cara melakukan latihan daya tahan badan bagian atas dengan menggunakan bola ?
3. Bagaimana cara melakukan latihan kecepatan badan bagian bawah ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan rangkaian gerak senam lantai dengan gerakan yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan
2. Mempraktikan beberapa rangkaian senam lantai, serta nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika
Indikator
Psikomotor
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan
• Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) delanjutkan dengan gerak berguling kedepan dan bergerak guling lenting
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, keberanian dan keselamatan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting, dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Uji diri/Senam lantai
- Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan
- Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan rangkai keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar keseimbangan sikap melayang ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar keseimbangan berdiri dengan kepala ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar meroda( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar guling depan dan guling belakang( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan rangkai keseimbangan (bertumbu selaian kaki) dilanjutkan denagn gerak dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar berdiri dengan kepala (berpasangan/kelompok)
Melakukan teknik dasar guling depan dan belakang (berpasangan/kelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Matras
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting dengan menanamkan nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN RANGKAIAN GERAK
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerak rangkai keseimbangan dengan kaki dan berguling ke depan dilakukan tidak terputus-putus.
2. Gerak rangkai keseimbangan bukan dengan kaki dan berguling ke depan dilanjutkan guling lenting dilakukan tidak terputus-putus
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN GERAK
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Keberanian (tidak ragu-ragu saat melakukan gerakan)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Estetika(gerakan yang dilakukan terkesan indah)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN GERAK
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan kaki ?
2. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan selain kaki ?
3. Bagaimana cara melakukan guling lenting setelah berguling ke depan pada rangkaian gerak ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan rangkaian gerak teknik senam irama tanpa dan dengan alat serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi gerak yang baik serta nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
2. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik berirama menggunakan alat dengan koordinasi gerak serta nilai, disiplin, toleransi, keluesan, dan estetika
Indikator
Psikomotor
• Melakukan gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
• Melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan,smping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan ko ordinasi yang baik
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki
• Mengetahui bentuk –bentuk tehnik dasar mengayun dengan tongkat kedepan,samping dan belakang badan, diikuti dengan gerak melangkah
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, toleransi, keluwesan dan estetika
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Aktivitas Ritmik/Senam irama
- Gerak rangkai ayunan satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
- Gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
-
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasarlangkah kaki depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasarlangkah kaki depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar mengayunan tongkat depan, belakang dan samping ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik untuk menanamkan nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
-
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN RANGKAIAN SENAM IRAMA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dilakukan tidak terputus-putus.
2. Gerak rangkai mengayun tongkat depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki tidak terputus-putu
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN SENAM IRAMA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Estetika(gerakan yang dilakukan terkesan indah)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lutut saat kaki melangkah ?
2. Darimana sumber gerakan saat lengan mengayun tongkat ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan teknik dasar renang gaya punggung dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya*)
Kompetensi Dasar
1 Mempraktikkan teknik dasar gerakan kaki renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
2 Mempraktikkan teknik dasar gerakan lengan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
3 Mempraktikkan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
Indikator
Psikomotor
• Melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gay punggung
• Melakukan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk tehnik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya bebas
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, keberanian dan kebersihan
Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Siswa dapat melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gaya punggung
• Siswa dapat melakukan teknik dasar pernapasan renang gaya punggung
B. Materi Pembelajaran
Renang Gaaya Punggung
• Teknik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung
• Lomba renang gaya punggung dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan tehnik dasar gerakan kaki renang gaya punggung, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan berpegangan parit kolam
( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kepala dipegang teman ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan dipegang teman
( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan berpegangan papan pelampung ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan lurus di belakang kepala ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan tehnik dasar gerakan lengan dan pernafasan renang gaya punggung , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan teknik dasar gerakan lengan, kedua kaki dipegang teman ( berpasangan / kelompok )
Melakukan teknik dasar gerakan lengan, kedua paha menggepat papan pelampung ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba renang gaya punggung dengan peraturan yang dimodifikasi
• Lomba dilakukan pada kolam cetek/dangkal
• Dilakukan secara berpasangan
• Lakukan gerakan tangan dengan kedua kaki dipegang teman, menempuh jarak 25 m
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya punggung
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR RENANG GAYA PUNGGUNG
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1 Gerakan kaki saat melakukan teknik dasar renang gaya punggung menendang dan menekan permukaan ai
2 Gerakan lengan saat melakukan teknik dasar renang gaya punggung diputar lurus ke belakang
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RENANG GAYA PUNGGUNG
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan kolam
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP RENANG GAYA PUNGGUNG
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan kaki saat melakukan renang gaya punggung ? ……………………………………….
2. Darimana sumber gerakan kaki saat melakukan renang gaya punggung ? ……………………………………………
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan dasar-dasar penjelajahan di alam bebasdan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rencana kegiatan penjelajahan serta nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
2. Mempraktikan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas serta nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
Indikator
Psikomotor
• Pembuatan perencanaan, dasar-dasar kegiatan penjelajahan dialam bebas (perencanan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tempat kegiatan) secara kelompok
• Keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Kognisi
• Mengetahui Pembuatan perencanaan, dasar-dasar kegiatan penjelajahan dialam bebas
• Mengetahui cara memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, dan kebersihan
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pendidikan di luar kelas
- Pembuatan rencana kegiatan penjelajahan
- Melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
D. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan melakukan pememecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dilakukan di luar jam belajar ( berpasangan / kelompok )
Melakukan kegiatan penjelajahan dan memecahkan masalah yang ditemukan dalam kegiatan dilakukan di luar jam pelajaran ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- ATK
- Ruang terbuka dan peralatan perkemahan
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan melakukan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas untuk menanamkan nilai kerjasama, disiplin, keselamatan, kebersihan, dan etik
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep pembuatan rencana kegiatan penjelajahan dan berbagai keterampilan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN KEGIATAN DI LUAR KELAS
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Pembuatan Rencana Kegiatan Penjelajahan
1. Ada latar belakang masalah
2. Ada tujuan kegiatan
3. Ada rencana anggaran kegiatan
4. Ada susunan kepanitiaan dan penanggung jawab
Keterampilan Memecahkan Masalah Yang Dihadapi Dalam Penjelajahan
5 Dapat menunjukan arah dengan menggunakan kompas
6 Dapat membaca peta lapangan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN SENAM IRAMA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Kedisiplinan (mentaati peraturan yang telah disepakati)
3. Keselamatan (tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain)
4. Kebersihan (tidak membuang sampah sembarang )
5. Etik (berbicara dan bertingkah laku baik)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Apa kegunaan peta dalam kegiatan penjelajahan ?
2. Apa kegunaan kompas dalam kegiatan penjelajahan ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMP/MTs : SMP NEGERI 1 KEDUNGADEM
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : IX (Ganjil)
Standar Kompetensi
Menerapkan budaya hidup sehat
Kompetensi Dasar
1. Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran
2. Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran
Indikator
Psikomotor
• Melakukanidentifikasi peyebab kebakaran (merokok, zat yang mudah terbakar, nyala api terbuka)
• Identifikasi cara pencegahan bahaya kebakaran
Kognisi
• Mengetahui peyebab kebakaran
• Mengetahui cara menghindari bahaya kebakaran
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, kedisiplinan, dan kebersihan
Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dengan benar
2. Siswa dapat melakukan cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Kesehatan
- Identifikasi berbagai bahaya kebakaran
- Cara-cara menghindari bahaya kebakaran dengan benar
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, dan apersepsi
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara menghindari bahaya kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam belajar
( berpasangan / kelompok )
Melakukan cara menghindari bahaya kebakaran, dilakukan di luar jam pelajaran ( berpasangan / kelompok )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
3 Penutup (20 Menit)
- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- ATK
- Ruang terbuka
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran untuk menanamkan nilai kehati-hatian, peka terhadap lingkungan, kerjasama
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai identifikasi berbagai bahaya kebakaran dan cara-cara menghindari bahaya kebakaran
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Unjuk Kerja
1 2 3 4
Identifikasi kebakaran
1.Terdapat benda/zat yang mudah terbakar
2. Instalasi listrik sudah usang/pemasangan kabel tidak tepat
3. Adanya pembakaran sampah yang sembarang
4.Masih terdapat rumah penduduk yang berdinding bilik/gedeg
Cara menghindari kebakaran
5. Menghindari menyimpan benda/zat yang mudah terbakar
6. Tidak melakukan pembakaran sampah sembarang
7. Tidak melakukan pemasangan listrik tanpa izin PLN
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 28
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN CARA MENGHINDARI KEBAKARAN
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Kehati-hatian (teliti dalam melakukan pengamatan)
3. Peka terhadap lingkungan (peduli dengan kondisi lingkungan)
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN
Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana identifikasi kamu terhadap POM bensin dengan bahaya kebakaran ?
2. Bagaimana upaya untuk mencegah kebakaran di rumah kamu ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8
Mengetahui, Guru Bidang Studi
Kepala SMP N 1 Kedungadem, Penjasorkes,
Drs. Mu’allim Dahlan, M.Pd.I. Hindi Supomo, S.Pd.
NIP. 19540612 198703 1 008 NIP. 19660410 199203 1 012
Langganan:
Postingan (Atom)